Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mengamati peran kepemimpinan digital dalam penentuan kualitas laporan statistik keuangan pemerintah tingkat wilayah Diazani, Azkalina; Wibowo, Puji
Akuntansiku Vol 3 No 4 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/akuntansiku.v3i4.1126

Abstract

Fiscal analysis at the regional level is needed as a consideration for policy-making so that the policies taken can be truly in accordance with the needs and characteristics of each region. The results of this fiscal analysis are reflected in a report, namely the Regional Government Financial Statistics Report (LSKP-TW) so that the quality of LSKP-TW becomes an important element. This study aims to examine the effect of human resource competence and information technology on the quality of LSKP-TW with digital leadership as a moderating variable. This study uses a quantitative approach by applying the Structural Equation Modeling (SEM) method to test existing hypotheses. The research respondents were a saturated sample consisting of 75 employees of the Analytical, Statistical, and Financial Reporting Section of the Regional Office of DJPb as the compiler of LSKP-TW. This study concluded that only information technology has a significant positive influence on the quality of LSKP-TW. HR competence has no effect on the quality of LSKP-TW. Digital leadership also cannot moderate the relationship between HR competencies and information technology on the quality of LSKP-TW. This research is expected to be an important reference related to improving the quality of LSKP-TW. Analisis fiskal di lingkup regional diperlukan sebagai pertimbangan bagi penyusunan kebijakan agar kebijakan yang diambil dapat benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik setiap daerah. Hasil analisis fiskal ini tercermin dalam sebuah laporan yaitu Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah (LSKP-TW) sehingga kualitas LSKP-TW menjadi elemen yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi sumber daya manusia dan teknologi informasi terhadap kualitas LSKP-TW dengan kepemimpinan digital sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan metode Structural Equation Modeling (SEM) untuk menguji hipotesis yang ada. Responden penelitian merupakan sampel jenuh yang terdiri dari 75 pegawai seksi Analitika, Statistika, dan Pelaporan Keuangan Kanwil DJPb selaku penyusun LSKP-TW. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hanya teknologi informasi yang memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kualitas LSKP-TW. Kompetensi SDM tidak berpengaruh terhadap kualitas LSKP-TW. Kepemimpinan digital juga tidak dapat memoderasi hubungan antara kompetensi SDM dan teknologi informasi terhadap kualitas LSKP-TW. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penting terkait peningkatan kualitas LSKP-TW. 
Implementasi cuti haid di Indonesia: Berhasilkah penerapannya? Diazani, Azkalina; Firmansyah, Amrie
Journal of Law, Administration, and Social Science Vol 4 No 6 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/jolas.v4i6.633

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengulas dampak negatif gangguan menstruasi yang dikaitkan dengan kesejahteraan pekerja perempuan. Ulasan dalam penelitian ini juga menyoroti perlunya implementasi kebijakan cuti menstruasi sebagai solusi yang potensial. Meskipun kebijakan ini memberikan peluang bagi perempuan untuk mendapatkan perawatan medis dan istirahat yang diperlukan, stigma negatif yang masih terkait dengan menstruasi dan kurangnya pemahaman tentang manfaatnya seringkali menghambat penggunaannya secara optimal. Penelitian ini menggunakan scoping review sebagai metode penelitian dengan mengumpulkan data yang bersumber dari artikel-artikel jurnal internasional maupun nasional yang selanjutnya digunakan sebagai dasar elaborasi pembahasan penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, rendahnya kesadaran tentang kebijakan cuti menstruasi baik di Indonesia dan negara lainnya menyebabkan banyak pekerja perempuan tidak menyadari hak-hak mereka sehingga kondisi ini membatasi akses mereka terhadap perawatan dan istirahat yang diperlukan. Selain itu, penelitian ini juga mengungkap bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia masih memiliki pemahaman yang minim terkait pengelolaan gangguan menstruasi. Kondisi ini menunjukkan kebutuhan akan transformasi budaya kerja yang lebih inklusif dan peduli terhadap kesehatan perempuan. Upaya sosialisasi dan edukasi yang lebih intensif dari pemerintah dan perusahaan sangat diperlukan untuk mengubah pandangan masyarakat tentang menstruasi, mengurangi stigma negatif yang melekat, dan akhirnya menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung kesejahteraan dan produktivitas pekerja perempuan. Dengan fokus pada pemahaman yang lebih baik tentang menstruasi dan peran penting kebijakan cuti menstruasi, dengan menggunakan metode scoping review penelitian ini mendorong perubahan positif dalam dunia kerja untuk mewujudkan hak-hak perempuan secara lebih efektif.