Desa Rejoagung, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, memiliki potensi pertanian dan usaha pengolahan pangan yang dikoordinir dalam Kelompok Usaha Bersama Perempuan Rejoagung (KUBE). Namun, pelaku usaha menghadapi dua masalah utama: kurangnya pemahaman tentang, Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) yang mencakup pengolahan, pengemasan, pelabelan, dan penyimpanan; serta kurangnya pemahaman tentang manajemen usaha dan pemasaran digital. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi kendala tersebut guna meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing usaha lokal, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 8 dan 17. Metode pelaksanaan program meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, serta pendampingan dan evaluasi yang menggunakan pre-test dan post-test. Penerapan teknologi berupa pengadaan rak fermentasi higienis untuk tempe, mesin kristalisasi untuk jamu, dan teknik pengeringan menggunakan dehidartor untuk bandeng presto, terbukti memberikan dampak positif signifikan. Pelatihan CPPOB berhasil meningkatkan keterampilan teknis dan memperbaiki sistem produksi sesuai standar keamanan pangan. Pelatihan manajemen usaha dan pemasaran digital memberikan pemahaman dasar pentingnya pencatatan keuangan sederhana, penentuan harga jual, serta strategi promosi melalui media sosial dan fotografi produk. Hasil post-test menunjukkan peningkatan pemahaman peserta hingga 55% pada beberapa individu, membuktikan dampak positif program terhadap perkembangan proses bisnis. Kesinambungan program dan pendampingan diharapkan mampu meningkatkan daya saing, mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Rejoagung.