Sya'bani Arlan, Agus
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Peraturan Bupati Tapin Nomor 22 Tahun 2018 Tentang Kebijakan dan Strategi Daerah dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Di Kabupaten Tapin: Studi Kasus di Kelurahan Bitahan Sya'bani Arlan, Agus
Administraus Vol. 8 No. 2 (2024): Administraus: Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen
Publisher : STIA Bina Banua Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56662/administraus.v8i2.222

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Implementasi, faktor yang mempengaruhi implementasi dan upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat dalam implementasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data diambil melalui teknik penarikan sampel yaitu puposive sampling berjumlah 12 orang. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dan menggunakan uji kredibilitas data antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, tringulasi, analisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi dan mengadakan membercheck. Hasil penelitian menunjukan Implementasi Peraturan Bupati Tapin Nomor 22 Tahun 2018 Tentang Kebijakan dan Strategi Daerah Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin (Studi Kasus Kelurahan Bitahan) belum baik terdapat 6 subvariabel dan 14 indikator terdapat 10 indikator belum baik dan 4 indikator cukup baik. Indikator yang cukup baik yaitu tujuan, koordinasi, kondisi ekonomi dan kondisi sosial. Sedangkan indikator yang kurang baik yaitu ukuran keberhasilan, sumber daya manusia, sumberdaya anggaran, sumberdaya waktu pelaksana, organisasi formal, organisasi informal, respon implementor, kognisi permasalahan, kerjasama, dan kondisi politik. Adapun faktor pendorong yaitu tujuan dan koordinasi. Faktor penghambat yaitu tidak adanya fasilitas pengelolaan sampah, kurangnya sosialisasi dan kurangnya kesadaran masyarakat.
Peran Pemerintah Desa Sawang Dalam Penanggulangan Bencana Banjir Di Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin Sya'bani Arlan, Agus
Administraus Vol. 9 No. 1 (2025): Administraus: Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen
Publisher : STIA Bina Banua Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56662/administraus.v9i1.278

Abstract

The Government of Sawang Village, South Tapin District, Tapin Regency as a government institution that is ready for disasters immediately descended on the scene of the disaster. This study uses a qualitative approach with a descriptive-qualitative type, the data collection techniques used are interviews, observations and documentation, data sources are taken through purposive sampling of 11 informants. The results of the first study, from the sub-variables of regulators to help overcome the problem have been running optimally. Second, the sub-variable of the regulator with indicators to facilitate the needs for flood management is not optimal for flood management. Third, the dynamizer sub-variable with indicators as an agent to accelerate changes in the village government has not been optimal and has not been maximized. Fourth, the dynamist sub-variable with indicators as an increase in innovation is not optimal because it has not been implemented properly. Fifth, the facilitator sub-variable with indicators as facilities and infrastructure has not been optimal because development in the village has not been carried out properly. Sixth, the facilitator sub-variable with indicators as the provision of counseling has not been optimal because counseling is very rarely carried out. Seventh, the catalyst sub-variable with indicators as a response to various complaints is optimal because the village government always accommodates various community complaints. Eighth, the catalyst sub-variable with multi-stakeholder coordination indicators is optimal because the village government always involves the community. To optimize the role of the Sawang Village Patrol, South Tapin District, Tapin Regency, it is recommended that the Head of Sawang Village should increase knowledge in the form of technical guidance as a provision in helping people affected by the flood disaster, to the community should get used to and comply with the things recommended by the government. And to employees, further increase the socialization program so that the community is aware of the dangers of flooding. ABSTRAK Pemerintah Desa Sawang Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin sebagai lembaga pemerintah yang siap untuk kebencanaan yang langsung turun ke tempat kejadian bencana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif-kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi, sumber data diambil melalui penarikan secara purposive sampling berjumlah 11 orang informan. Hasil dari penelitian Pertama, dari sub variabel regulator membantu mengatasi masalah sudah berjalan optimal. Kedua, sub variabel regulator dengan indikator memfasilitasi kebutuhan guna penanganan banjir belum optimal untuk penanganan banjir tersebut. Ketiga, sub variabel dinamisator dengan indikator sebagai agen mempercepat perubahan pemerintah desa belum optimal dan belum maksimal dapat dilaksanakan. Keempat, sub variabel dinamisator dengan indikator sebagai peningkatan inovasi belum optimal karena belum terlaksana dengan baik. Kelima, sub variabel fasilitator dengan indikator sebagai sarana dan prasarana belum optimal karena pembangunan di desa belum terlaksana dengan baik. Keenam, sub variabel fasilitator dengan indikator sebagai penyediaan penyuluhan belum optimal karena penyuluhan sangat jarang dilaksanakan. Ketujuh, sub variabel katalisator dengan indikator sebagai respon berbagai keluhan sudah optimal karena pemerintah desa selalu menampung berbagai keluhan masyarakat. Kedelapan, sub variabel katalisator dengan indikator koordinasi multi pihak sudah optimal karena pemerintah desa selalu melibatkan masyarakat. Untuk mengoptimalkan peran Pemarintahan Desa Sawang Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin maka disarankan kepada Kepala Desa Sawang hendaknya meningkatkan pengetahuan berupa bimbingan teknis sebagai bekal dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana banjir, kepada masyarakat hendaknya membiasakan dan mematuhi hal-hal yang dianjurkan pemerintah. Dan kepada pegawai lebih meningkatkan program sosialisasi agar masyarakat sadar terhadap bahaya banjir.
IMPLEMENTATION OF REGIONAL REGULATION NUMBER 3 OF 2016 CONCERNING MANAGEMENT OF WOMEN AND CHILDREN PROTECTION IN HULU SUNGAI UTARA DISTRICT Sya'bani Arlan, Agus
Al Iidara Balad Vol. 1 No. 1 (2019): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.1.1.4

Abstract

The increasing number of Divorce each year In Hulu Sungai Utara Regency, this data is obtained based on surveys or direct observations in the Amuntai Religious Court. The number of divorce cases from 2014 was 651 cases, in 2015 it increased to 654 cases, although in 2016 and 2017 it decreased by around 601 and 622 but in 2018 this was only in September as many as 662 cases of this number, so there was an increase in divorce rates.           The purpose of this study is to identify and analyze the implementation of Regional Regulations and analyze the obstacles in implementing Regional Regulation No. 3 of 2016 concerning the Protection of Women and Children in the North Hulu Sungai Regency.  The research method is qualitative descriptive, type and source of data, namely primary data through observation, interviews while secondary data through data available at the Office of Protection and Empowerment of Women and Children in Hulu Sungai Utara Regency, the technique used in sampling is purposive sampling technique is withdrawal of samples in purpose or can be determined in accordance with the requirements (characteristics, characteristics, characteristics, criteria).           The results of the study show that in the implementation of Regional Regulation No. 3 of 2016 concerning the Implementation of Protection of Women and Children in Hulu Sungai Utara Regency, it is still not fully implemented. This can be seen where the handling of these cases has not been fully implemented, then people who are victims of domestic violence or the impact of their divorce is not all that they know about the local regulations, so they have not run properly, efficiently and effectively. So that the firmness in handling the case also cannot be implemented because the sanctions are not mentioned and the contents of the policy need to be renewed.           The suggestions given for input include, among other things, providing a place for counseling and complaints about domestic violence issues, especially for the protection of women and children, there must be attention and support from the Hulu Sungai Utara District Head regarding the issue of funding in terms of supporting treatment women's protection case. 
EFEKTIVITAS PROGRAM PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DI DESA AYUNAN PAPAN KECAMATAN LOKPAIKAT KABUPATEN TAPIN Sya'bani Arlan, Agus
Al Iidara Balad Vol. 1 No. 2 (2019): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.1.2.14

Abstract

 Desa merupakan pemerintah yang berada di tingkat bawah, namun memiliki peranan yang sangat penting dalam perubahan perbaikan ekonomi masyarakat. Ekonomi masyarakat yang lemah akan memberikan dampak negatif terhadap pembangunan nasional. Untuk menata perekonomian masyarakat desa secara baik dan benar Pemerintah Kabupaten Tapin membuat Program Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ekonomi dan pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada dampak perubahan ekonomi yang positif terhadap masyarakat. Desa Ayunan Papan merupakan salah satu dari 9 desa di Kecamatan Lokpaikat yang menggunakan Program Pengelolaan BUMDes serta dinobatkan sebagai desa terbaik nomor satu pelaksanaan Program Pengelolan BUMDes di Kabupaten Tapin. Metode penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teori yang digunakan yaitu efektivitas program menurut Sutrisno (2007) terdiri dari 5 (lima) indikator antara lain: pemahaman program, tepat sasaran, tepat waktu, tercapainya tujuan, dan perubahan nyata. Teknik analisis data menurut Sugiyono (2013) yang terdiri dari 3 (tiga) tahap yaitu pengolahan, pengorganisasian, dan penemuan hasil.  Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pelaksanaan Program Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Ayunan Papan Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin sudah  berjalan efektif. Nilai presentasi skor jawaban dari kuesioner Efektivitas Program Pengelolaan  Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Ayunan Papan Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin sebesar 77,13 % yang termasuk ke dalam kriteria efektif. Dapat dikatakan bahwa secara keselurahan pelaksanaan Program Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Ayunan Papan Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin sudah berjalan secara efektif. Pada indikator pemahaman program nilai presentasi skor jawaban sebesar 77,45%, presentasi ini berada pada kelas interval 60,6%-80,5 % dengan kriteria efektif. Indikator tepat sasaran jumlah presentase sebanyak 82,88 % yang berada pada kelas interval 80,6%-100 % dengan kriteria sangat efektif. Indikator tepat waktu jumlah presentase sebanyak 82,60% yang berada pada kelas interval 80,6%-100% dengan kriteria sangat efektif. Indikator tercapainya tujuan jumlah presentase sebanyak 81,43% yang berada pada kelas interval 80,6%-100% dengan kriteria sangat efektif..Indikator perubahan nyata jumlah presentase sebanyak 81,40% yang berada pada kelas interval 80,6%-100% dengan kriteria sangat efektif.