Lesmina, Fadilla
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Vegetasi Gulma pada Perkebunan Singkong (Manihot esculenta) di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Berkat, Berkat; Summaiati, Titi; Puspita Putri, Dwi; Lesmina, Fadilla
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.25294

Abstract

Tanaman singkong (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak mengandung karbohidrat dan dapat tumbuh diberbagai tempat. Pertumbuhan dan perkembangan singkong dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya gulma. Hal ini dikarenakan adanya kompetisi antara gulma dan tanaman untuk memperebutkan cahaya, air, unsur hara dan ruang untuk tumbuh. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui jenis vegetasi gulma pada Perkebunan Singkong (Manihot esculenta) di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat. Penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan pada bulan November 2022, menggunakan metode kuadrat dengan plot ukuran 1x1 m sebanyak 10 plot. Teknik analisis keanekaragaman menggunakan indeks Shannon Wiener dan analisis pola penyebaran menggunakan indeks Morisita. Berdasarkan penelitian didapatkan sebanyak 14 spesies gulma, dengan gulma yang mendominasi adalah Ageratum conyzoides, dengan nilai INP sebesar 50,95%. Sedangkan nilai INP terendah dimiliki oleh Oxalis barrelieri yaitu sebesar 0,84%. Nilai indeks keanekaragaman gulma tergolong sedang yaitu 1,95, dengan indeks pola penyebaran tergolong berkelompok yaitu 2,036.
Jenis Tumbuhan Hasil Hutan Bukan-Kayu Sebagai Produk Kerajinan Yang Dikomersialisasikan Di Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat Lesmina, Fadilla; Kardiman, Reki
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14732

Abstract

Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) diartikan sebagai produk hayati hutan selain dalam bentuk kayu dan lebih sering dikaitkan dengan pohon atau tumbuhan-tumbuhan yang memiliki sifat khusus. HHBK menjadi komoditi hutan yang selalu dijadikan model pengelolaan hutan yang saat ini dan kedepan harus menjadi perhatian serius. Upaya pemanfaatan HHBK tersebut sangat bergantung kepada ragam nilai guna HHBK bagi manusia, misalnya berupa produk kerajinan yang banyak diperjualbelikan diperkotaan, salah satunya adalah kota pariaman, tetapi apa saja jenis dan kriteria tumbuhan HHBK yang dipakai, produk kerajinan yang dihasilkan dan tingkat kebutuhannya sama sekali belum diketahui. Penelitiaan ini menginvestigasi jenis tumbuhan HHBK sebagai produk kerajinan yang dikomersialisasikan di Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, meliputi jenis tumbuhan yang digunakan, jenis produk kerajinan yang dihasilkan, ukuran, kadar air, kebutuhan bahan mentah, daerah asal produk, kebutuhan toko dan harga jual produk kerajinan. Survei dilakukan pada 4 toko kerajinan yang dipilih secara purposive. dan data dikoleksi dengan pengamatan langsung dan kuesioner. Ditemukan 5 jenis tumbuhan HHBK yang digunakan untuk 23 macam produk kerajinan, yaitu Calamus spp. (rotan) Bambusa spp. (bambu), Metroxylon sagu (sagu), Arenga pinata (aren), dan Pandanus tectorius (pandan duri), dan satu jenis tumbuhan agroforest yaitu Cocos nucifera (kelapa) untuk tiga produk kerajinan. Rotan merupakan tumbuhan yang banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan, dengan kebutuhan bahan baku mencapai 60%, yaitu sebanyak 5280 cm. Batang adalah bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan, dengan ukuran diameter berkisar antara 2-36 mm, dan dengan kadar air kecil dari 12%. Produk paling banyak berasal dari daerah Bukitinggi dengan persentasi 36 % dari total ragam produk, dan tidak ada yang berasal dari daerah terdekat yaitu Kabupaten Padang Pariaman. Informasi ini bisa menjadi perhatian dan sekaligus panduan bagi masyarakat pengelola hasil hutan Kabupaten Padang Pariaman agar dapat mengelola jenis tumbahan HHBK untuk kebutuhan produk kerajinan di Kota Pariaman.