Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Quarter Life Crisis (QLC) pada Dewasa Awal di Bekasi Fahira, Alsa Zahra; Supriyadi, Tugimin; Abdillah, Rijal
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 2, No 6 (2025): January
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14717322

Abstract

Humans experience a developmental process with various challenges, one of which is the transition from adolescence to early adulthood. At this stage, individuals face feelings of being a “middle man” between adolescence and adulthood, which often leads to self-exploration and increased life demands. One of the significant challenges in this phase is the Quarter Life Crisis (QLC), which usually occurs in the mid-20s. QLC is characterized by concerns about the future, including aspects of finances, interpersonal relationships, career, and self-identity. This crisis triggers emotional and psychological stress due to life changes and instability. In overcoming QLC, self-efficacy plays an important role. Self-efficacy, namely an individual's belief in their ability to face challenges, helps someone manage stress, act effectively, and achieve goals. Individuals with higher levels of self-efficacy tend to be more optimistic, able to face change, and successfully manage life stress. Conversely, low self-efficacy can have detrimental effects on QLC, including feelings of anxiety, fear, and disappointment. Thus, developing self-efficacy is the key to supporting individuals in passing the QLC phase effectively.
Meninjau Kembali Penanganan ADHD Pada Anak melalui Pola Asuh Erniyanti, Annisa; Rahmi, Kus Hanna; Hakim, Zaidan Lukmanul; Fahira, Alsa Zahra; Ramadhanti, Sri Luthfiah Zaqiah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan pada saraf yang dapat berdampak bagi perilaku sosial anak dan keterampilan anak atau seringkali disebutkan sebagai Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Pada anak yang memiliki gangguan ADHD memiliki ketidakmampuan dalam bersosialisasi pada lingkungan disekitarnya sehingga sulit untuk membangun hubungan dengan rekan sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kembali penanganan ADHD pada anak yang berkaitan dengan pola asuh orang tua. Penelitian ini menggunakan metode literature review yaitu membaca dengan seksama dan menganalisis informasi berdasarkan jurnal, artikel, dan website resmi sehingga informasi yang dihasilkan berhubungan dengan apa yang akan diteliti penulis. Adapun diperoleh mengenai analisa data meliputi bahwa anak yang mengalami ADHD memiliki ciri khusus yang ditandai dengan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan obat terus-menerus tidak menjamin kesembuhan dan dapat menyebabkan resiko sehingga diperlukan alternatif penanganan lainnya untuk kesembuhan anak ADHD. Pendekatan perilaku dan kognitif dinilai efektif untuk menangani anak ADHD dikarenakan dapat diterapkan diberbagai aspek dan melatih keterampilan diri.