Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan bentuk kekerasan, penyebabnya, dan lokasi serta situasi dan kondisi saat terjadinya kekerasan disekolah. Penelitian bersifat kualitatif dan berfokus pada teori postmodern yang diangkat oleh Pieere Bourdieu tentang kekerasan simbolik. Subjek penelitian dipilih menggunakkan teknik purposive sampling dan data dianalisis menggunakkan analisis interaktif. Hasil penelitian mengungapkan bahwa kekerasan simbolik yang terjadi di SD Negeri Gucialit 01 melalui strategi kepala sekolah & guru kelas selaku pihak yang dominan dalam menjalankan kekuasaannya. Hal ini dilakukan untuk menunjang tata tertib sekolah. Bentuk kekerasan yang ada adalah teguran, perintah, hinaan dan ancaman kepada siswa. Adanya kekerasan dengan betuk demikian membuat siswa dipaksa untuk memiliki modal simbolik yang dimiliki oleh kelas menengah keatas. Guru adalah kaum dominan yang telah melanggengkan habitus kelas tersebut.