Adanya pembangunan ke daerah-daerah pinggiran melalui pengembangan Kota Baru, merupakan dampak dari pertumbuhan perkotaan Jakarta yang semakin terkendali, salah satunya pengembangan Kota Baru Lippo Karawaci yang berada di Kabupaten Tangerang. Keberadaan Lippo Village Karawaci dengan aksesibilitas jalan serta sarana dan prasarana pendukung mendorong pertumbuhan pusat kota. Pengembangan kota karawaci berpotensi merubah struktur ruang kota yang menyebabkan perubahan pola pengembangan kawasan permukiman khususnya untuk dijadikan perumahan. Penelitian ini menitik beratkan kondisi sebuah kecamatan tepatnya di curug dan kelapa dua. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui transfigurasi penggunaan lahan serta menganalisis variasi pola spasial kawasan permukiman Karawaci. Analisis yang digunakan adalah spasial deskriptif dengan metode NNA (Nearest Neighbor Analysis), data penelitian diperoleh melalui studi pemetaan dan observasi lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Transfigurasi Kawasan Permukiman Karawaci telah membawa perubahan signifikan dalam struktur pembangunan hunian perumahan. Hasil penelitian memperlihatkan peningkatan luasan permukiman sebesar 15,7 % (4,84 Ha) di Kelapa Dua, 8,19 % (2,58 Ha) di curug, adanya perubahan pada kota ini menciptakan peluang kerja baru, serta meningkatkan nilai properti, terjadinya perubahan guna lahan sebelum adanya kawasan Lippo Karawaci yang sebagian besar lahan pertanian dan perkebunan, hingga saat ini sebagian besar penggunaan lahan adalah permukiman dengan tumbuhnya pengembangan perumahan dan Kota Baru lainnya. . Pola spasial yang terbentuk menunjukkan pola permukiman cluster apabila kawasan permukiman dekat dengan pusat kota mandiri. Sedangkan, semakin jauh kawasan permukiman dari pusat kota mandiri membentuk pola permukiman random.