Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perilaku bullying pada siswa di SMA N 1 Palangka Raya, mengetahui langkah-langkah pengembangan konten aplikasi TikTok untuk mengurangi bullying di sekolah dan mengetahui hasil uji kelayakan ahli materi, ahli media dan respon siswa terhadap pengembangan konten pada aplikasi TikTok untuk mengurangi bullying. Penelitian ini merupakan penelitian research and development dengan model Allesi dan Trolip (planing, desaining, developing), dengan menggunakan puposive sampling. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah ahli materi, ahli media dan kepada siswa. Dalam proses pengambilan data peneliti menggunakan prosedur pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, instrumen uji kelayakan dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis menggunakan analisis data hasil uji kelayakan ahli materi, ahli media dan respon siswa dalam bentuk data persentase. Hasil penelitian menujukan bahwa: 1). Bentuk-bentuk perilaku Bullying pada siswa SMA N 1 Palangka Raya: a. Verbal: bahwa terjadi penyampaianperkataan yang mengatakan si goblok, si caper, kata kasar, silemot, anak mami, dan bahkan ada yang mengatai keadaan ekonomi, adu barang terbaru yang branded dan mahal, diejek anak emas guru; b. Tindakan Fisik.: melempar kertas, menendang bola, pandangan sinis, menyembunyikan peralatan belajar, menarik rambut/ kerudung, mendorong, menarik kursi, menyembunyikan barang milik teman, menugaskan temannya sebagai anak buahnya, berkelahi, 2). Langkah- langkah pengembangan konten TikTok Untuk Mengurangi Bullying di sekolah adalah melalui tahapan: a). Planing: Menetapkan lokasi; melakukan observasi kegiatan siswa; mengumpulkan sumber data sebagai pendukung konten; membuat konsep desain produk; menentukan aplikasi postingan produk, b). Designing: pada tahap ini peneliti membuat susunan komponen yang akan digunakan seperti naskah materi, merancang desain (cover, gambar, sound, font, efek video), menentukan aplikasi pendukung (TikTtok), c). Developing, Proses ini mempengaruhi hasil konten karna berfungsi untuk menggabungkan komponen konten dengan memberikan editan seperti efek, tansisi, sehingga menjadi satu pola multimedia yang interaktif ; 3).hasil uji kelayakan media jumlah skor yang diperoleh dari ahli media menunjukkan persentase kelayakan 80,4 % dalam kategori layak; hasil kelayakan ahli materi dengan jumlah persentase sebesar 90 % dengan kategori sangat layak hasil respon siswa dengan jumlah persentase sebesar 82,97 % sehingga dilakukan ke tahap penelitian.