Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rumah Apotek Hidup Kampung Konservasi Toga Untuk Mengembangkan Ekonomi Produktif Di Desa Getas Aliffadjri Gimnastiar; Teodora M.F.B. Da Silva; Arum Wahyuningsih; Hany Dwi Kurnia; Muftichatun Muftichatun; Ratna Trianingsih; Ahmad Nabil Al Aflah; Ansgarius Fareri; Bagus Tegar Ardi Pramana; Eloi Noni Krismiyadi Tloim; Fadhila Inas Zhafira; Khairun Nisa Aristiyanti; Law Bennett Valorie Laurent; Muhammad Agus Niam; Nur Rizki Kodijah; Ulin Nuha Billangga
Jurnal Kabar Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2023): November : JURNAL KABAR MASYARAKAT
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jkb.v1i4.965

Abstract

Getas Village, Singorojo District, Kendal Regency, is a village located on a plateau with an altitude of 378 meters above sea level (masl) with a village area of ​​17.90 km2. The beautiful air and fertile soil make plantations the main commodity of this village and most of the local people work as farmers. However, the problems that the people of Getas Village have to face are the lack of community access to health facilities, medicines and shopping centers, as well as the lack of support and attention from the government in providing resources and funds for cultivating medicinal plants. The aim of the activities carried out is to cultivate Toga or family medicinal plants in the Getas Village community and to establish a herbal medicine business processing medicinal plants with the brand "Soe D'jamoe". In carrying out this program the PPK Ormawa team introduced toga using toga and hydroponic socialization methods. We also provide training to the Getas Village community about greenhouse management, making organic fertilizer and making toga products, as well as marketing them.
Pengaruh Kondisi Penyimpanan terhadap Susut Bobot, Tekstur, dan Warna Pisang Kepok Kuning ( Musa acuminata balbisiana Colla): Effect of Storage Conditions on Weight Loss, Texture, and Color of Yellow Kepok Bananas (Musa acuminata balbisiana Colla) Nadya Winda Iswara; Muhammad Agus Niam; Bagus Tegar Ardi Pramana; Ahmad Nabil Al Aflah; Ali Umar Dhani; Yasmin Aulia Rachma
Jurnal Agrifoodtech Vol. 2 No. 1 (2023): Juni : Jurnal Agrifoodtech
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/agrifoodtech.v2i1.821

Abstract

Buah pisang kepok kuning (Musa acuminata balbisiana Colla) kerap dipanen sebelum mencapai kematangan karena sifatnya sebagai buah klimaterik. Untuk menghambat penurunan mutu buah pada proses distribusi dan penyimpanan, buah pisang kepok kuning harus disimpan dalam kondisi yang sesuai namun sederhana dan mudah diaplikasikan pada berbagai kondisi masyarakat. Penyimpanan buah pisang kepok kuning dilakukan dengan berbagai kondisi perlakuan, yaitu tanpa pengemas di suhu ruang, tanpa pengemas di suhu chiller -4˚C, plastik PP di suhu ruang, plastik PP di suhu chiller -4˚C, plastik PP + karbid di suhu ruang, dan plastik + silica gel di suhu ruang. Buah pisang kepok kuning kemudian diuji perubahan susut bobot, tekstur, dan warna secara organoleptik untuk melihat penurunan mutunya. Percobaan dilakukan dengan RAL Non-Faktorial, kemudian hasil dianalisis menggunakan ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil menunjukkan perbedaan hasil yang signifikan antara masing-masing kondisi penyimpanan. Susut bobot terbesar terjadi pada buah pisang yang disimpan pada kondisi penyimpanan tanpa pengemas di suhu ruang, yaitu sebesar 22,815%. Perlakuan kondisi penyimpanan yang paling cepat menurunkan kualitas buah pisang kepok kuning adalah perlakuan tanpa pengemas dan disimpan di suhu ruang, sedangkan penyimpanan yang paling bisa mempertahankan kualitas buah pisang kepok kuning adalah penyimpanan dalam kemasan plastik PP di suhu chiller (4˚C).