Nur Laili Isnainia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Upaya Pengahan Pernikahan Dini Untuk Kesehatan Sistem Reproduksi di Desa Keling Kec Kepung Kab Kediri Zuraidah; Muhammad Mujib, Musta’in; Nur Laili Isnainia
Komatika: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): November 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Institut Informatika Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34148/komatika.v3i2.687

Abstract

sosialisasi merupakan pemberian pemahaman terhadap seseorang atas sesuatu melalui proses sosialisasi sebagai suatu pengetahuan dan perubahan mindset seseorang untuk menjadi individu yang lebih baik. Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan yang memiliki usia dibawah 19 tahun. Desa Keling menjadi tempat pengabdian berbasis research Mahasiswa KKN IAIN Kediri yang mana di desa ini muncul beberapa permasalahan antara lain adanya kasus pernikahan dini yang terjadi akibat pergaulan bebas. Supaya, hal tersebut tidak terjadi terjadi kembali maka perlu dilakukan berbagai upaya, antara lain dengan meningkatkan pemahaman remaja tetang dampak negatif persalinan di usia muda pada alat reproduksi wanita. Peningkatan pemahaman remaja tentang dampak negatif persalinan diusia mudapada alat reproduksi wanita dilakukan dengan metode sosialisasi. Pelaksanaan sosialisasi sebagai upaya meminimalisir angka pernikahan dini yang ada di desa Keling di hadiri oleh 57 remaja. Metode pengabdian yang dilakukan yaitu menggunaka metode PAR atau biasa disebut Participatory Action Research. PAR merupakan Penelitian dengan menempatkan carariset dalam ruang lingkup kepentingan masyarakat, menciptakan solusi praktis untuk masalah dan pertanyaan umum membutuhkan suatu tindakan dan refleksi kolektif, dan berkontribusi pada praktik teori. Hasil yang diperoleh dari pengadaan sosialisasi yaitu dari 57 peserta sosialisasi, 80% menyatakan mereka mendapat pengetahuan baru mengenai dampak jika melakukan pernikahan dini dan 70% menyatakan mereka termotivasi untuk lebih mempersiapkan diri jika melakukan pernikahan.