Fenomena pergeseran bahasa yang terjadi dalam suatu komunitas tutur memuat bentuk tertentu. Bentuk tersebut menggambarkan suatu pola penggunaan bahasa yang beralih pada ranah-ranah interaksi dan komunikasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan serta mendeskripsikan bentuk pergeseran bahasa Osing dalam komunitas tutur Kecamatan Songgon dengan kajian etnososiolinguistik. Metode penelitian yang digunakan, yakni mix method. Pemilihan metode tersebut didasarkan pada fenomena keterikatan antara bahasa, masyarakat, dan budaya dalam komunitas tutur Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Data penelitian ini berupa tuturan hasil wawancara, hasil pengisian angket pergeseran dan sikap bahasa, serta catatan lapangan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi dengan melibatkan teknik rekam, simak, libat cakap. Data dianalisis menggunakan teknik penelitian bahasa dengan metode padan serta analisis etnografi. Pemaduan teknik analisis ini bertujuan untuk mengungkapkan latar belakang sosial dan budaya yang menyebabkan pergeseran bahasa Osing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pergeseran bahasa Osing dalam komunitas tutur Kecamatan Songgon berbentuk regresif. Bentuk tersebut memuat pola peralihan bahasa Osing yang dilakukan oleh penutur Osing Kecamatan Songgon pada ranah keluarga dengan hasil persentase mencapai 47,5%, ranah masyarakat 48%, ranah tempat kerja 52,7%, ranah sekolah 66,6%, dan ranah perjalanan 48,1%. Bentuk pergeseran bahasa berpola regresif ini ditandai dengan adanya peralihan penggunaan bahasa Osing ke bahasa lain. Dalam hal ini, bahasa lain yang dimaksud meliputi bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa campuran. Hasil penelitian ini sekaligus menjelaskan bahwa bahasa Osing tidak menjadi bahasa utama yang digunakan untuk berkomunikasi di berbagai ranah dalam komunitas tutur Kecamatan Songgon Banyuwangi.