Pendahuluan: Perilaku caring merupakan pendekatan yang memungkinkan perawat untuk memahami dan memberikan bantuan yang optimal kepada pasien, dengan fokus pada pemeliharaan kesehatan atau pendampingan menuju akhir hayat yang damai (Nursalam, 2014). Meskipun caring menjadi fondasi fundamental dalam praktik keperawatan (Watson, 2009), masih ditemukan beberapa perawat yang belum sepenuhnya menerapkan perilaku caring dalam praktiknya. Kepuasan pasien dapat didefinisikan sebagai respons emosional yang muncul dari perbandingan antara ekspektasi pasien dengan kualitas layanan kesehatan yang diterimanya. Tujuan: Menganalisis hubungan faktor Sistem nilai Humanistic-Altruistic dan perilaku Caring perawat dengan tingkat kepuasan Pasien dalam Layanan Keperawatan di Ruang Rawat Inap.Metode: Desain penelitian analitik korelasi-crossecsional, populasi dan sampel pasien diruang rawat inap, dengan random sampling, variable independen tingkat kepuasan pasien instrument kuesioner, uji static Spearman rho dengan ? 0,05. Hasil: (a) Sebagian besar berperilaku carring perawat pada pasien atau customer sangat baik (71.3%) (b) Sebagian besar tingkat kepeuasan pasien (6.66%) sangat puas (c) Terdapat hubugan yang signifikan antara perilaku carring perawat dengan kepuasan pasien dengan tingkat kepuasan “kuat (? ; 0.000, koefisien korelasi 0,795 terletak di antara 0,600 - 0,799). Kesimpulan: Perilaku carring perawat perlu diasah dan ditingkatkan dalam memenuhi kualitas dalam layanan keperawatan sebagai ujung tombak layanan kesehatan disuatu institusi jasa pelayanan kesehatan.