Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN RENDEMEN EKSTRAKSI KECOMBRANG (Etlingera elatior) MENGGUNAKAN METODE MASERASI DAN SOKLETASI Nurmalasari, Enny; Miftahurrahmah, Miftahurrahmah; Nurillahi, Resi; Cahyani, Luthfi Nazwa Andya
JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI INDSUTRI (SAINTI) Vol 20, No 2 (2023): VOL 20 NO 2 DESEMBER 2023
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52759/sainti.v20i2.242

Abstract

Torch ginger (Etlingera elatior) contains secondary metabolites that have antibacterial potential. The production of torch ginger extract in Indonesia is still limited. However, market demand increase because pharmaceutical industry is starting to use the torch ginger extract. Furthermore, the growing utilization of torch ginger will enhance the economy of torch ginger farmers. This study aims to compare the extraction efficiency of maceration and soxhletation methods in obtaining bioactive compounds from torch ginger using ethanol, methanol and n-hexane as solvents. The results showed that in the maceration method, ethanol solvent produced the highest yield of 15%, methanol 7% and n-hexane 3%. In soxhletation method, ethanol and methanol solvents produced yields of 15% and 13% respectively, higher than n-hexane only 1%. Overall, soxhletation method with ethanol solvent was the best condition for torch ginger extraction. GC-MS characterization showed the presence of bioactive compounds such as 2-Chloropropionic acid, Boric acid trimethyl ester, Silane dimethoxymethyl and Octadecanoic acid methyl ester which contribute to the antibacterial activity in torch ginger essential oil.
Perbandingan Hasil Biofoam dari Limbah Kulit Jagung dan Ampas Tebu Menggunakan Metode Pressing dan Screening Nurillahi, Resi; Mesa, Nazwa Ananda; Putra, Reski Lediyo; Nurmalasari, Enny; Khairati, Miftahul; Baroza, Andika
Journal Warta AKAB Vol 48, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v48i2.244

Abstract

Kemasan yang tidak ramah lingkungan menjadi suatu masalah yang saat ini berkembang dengan bertambahnya populasi manusia. Penggunaan styrofoam sebagai bahan kemasan buah sekali pakai menimbulkan limbah yang cukup banyak dan pembakaran styrofoam menimbulkan gas berbahaya seperti styrene, polyaromatic hydrocarbons (PAHs), hydrochlorofluorocarbon (HCFC), dan karbon monoksida. Beberapa inovasi telah digunakan untuk menggantikan Styrofoam sebagai kemasan makanan salah satunya mengganti polimer buatan sebagai bahan baku kemasan dengan polimer alami yang lebih aman dan degradable. Pada penelitian ini digunakan ampas tebu dan kulit jagung sebagai bahan baku untuk membuat biofoam dengan metode screening dan metode thermopressing. Pada penelitian ini akan dikaji karakteristik biofoam yang dihasilkan dari perbedaan metode pembuatan. Tahapan pembuatan Biofoam dimulai dengan membuat pulp masing-masing bahan baku dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 M, dengan perbandingan antara serbuk ampas tebu dan NaOH 0,1 M yaitu 1:2 % b/v. Biofoam yang dihasilkan dianalisa dengan beberapa parameter uji yaitu Uji Organoleptik, Uji Daya Serap Air, Uji Biodegrability, Uji Kebocoran, Uji kuat Tarik. Hasil dari pembuatan biofoam dengan perbedaan metode pembuatan menunjukkan bahwa, hasil biofoam terbaik yaitu biofoam yang berasal dari kulit jagung dengan metode screening, hasil analisa organoleptic menujukkan bahwa permukaan yang dihasilkan lebih halus, memiliki daya serap air 24.33%, mengalami kerusakan 10% pada 15 hari pengamatan pada uji biodegrability, dan memiliki nilai kuat Tarik tertinggi yaitu 2.83 N/mm2. Biofoam dari kulit jagung dengan metode screening yang dihasilkan memiliki potensi yang lebih baik dibandingkan dengan variable lainnya.