Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN KONDENSAT STEAM UNTUK HEATING AIR HANGAT PADA PLATE HEAT EXCHANGER DI PLANT PKO FRAKSINASI COCOA BUTTER SUBSTITUTE Caniago, Mitha Fitriani; Youfa, Rita
JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI INDSUTRI (SAINTI) Vol 18, No 2 (2021): VOL 18 NO 2 DESEMBER 2021
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52759/sainti.v18i2.300

Abstract

One of the companies operating in the palm oil processing industry uses steam as a heating medium in its process equipment. There is an energy-saving initiative in place that involves recovering steam condensate to heat warm water through a Plate Heat Exchanger (PHE) unit. The heat exchange in the PHE occurs in a counter-current manner with a target water temperature of 40°C (set point). The heating process is conducted in a circulation loop where the steam condensate enters the PHE to heat the warm water, and the output is then returned to the condensate storage tank before re-entering the PHE. This study analyzes the energy recovery process of the heat contained in the condensate for heating purposes. Based on observations, the steam condensate can raise the water temperature to the set point. However, using condensate for water heating takes longer compared to using steam. Additionally, in terms of quantity, a higher condensate flow rate is required compared to steam heating. Utilizing steam condensate as a heat source can reduce steam consumption, thereby lowering production costs at the PKO plant.
PEMBUATAN BIOBRIKET MODIFIKASI DARI LIMBAH PERTANIAN Lulrahman, Faldi; Miftahurrahmah; Rahma, Annisa; Caniago, Mitha Fitriani; Septia, Kavita; Maulana, Ikhsan Arya
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 12 No. 2 (2023)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v12i2.2825

Abstract

Briket biomassa adalah alternatif yang menjanjikan untuk menggantikan bahan bakar fosil dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Pada penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komposisi bahan baku limbah pertanian terhadap nilai kadar air dan laju pembakaran. Dalam penelitian ini, tempurung kelapa, sabut kelapa dan ampas tebu digunakan sebagai bahan baku pembuatan biobriket. Metode pencampuran digunakan untuk menghasilkan biobriket biomassa dengan komposisi yang berbeda sehingga diperoleh pengaruh komposisi bahan baku terhadap kadar air dan laju pembakaran. Dengan variabel perbandingan arang tempurung kelapa dan sabut kelapa yaitu 15:15, 10:20, 20:10 kemudian variabel perbandingan arang tempurung kelapa dengan ampas tebu yaitu 15:15, 10:20, 20:10 dalam 10 gr perekat tepung tapioka pada masing-masing percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempurung kelapa, sabut kelapa dan ampas tebu dapat dijadikan sebagai bahan baku yang efektif untuk biobriket biomassa. Sehingga dapat berpotensi sebagai energi yang berkelanjutan. Pada Penelitian ini kualitas biobriket yang tinggi adalah nilai kadar air terendah dan nilai laju pembakaran yang tinggi terdapat pada percobaan ke- 2 dengan komposisi bahan baku tempurung kelapa dan sabut kelapa adalah 10 gram: 20 gram. Kemudian nilai kadar air sangat berpengaruh terhadap nilai laju pembakaran, semakin tinggi nilai kadar air, maka nilai laju pembakaran semakin rendah. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengoptimalkan kondisi briket dan mempertimbangkan aspek ekonomi serta dampak lingkungannya