Fatikasari, Eka
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANAIISIS PENGGUNAAN JARGON PADA KELOMPOK PARTAI DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN MODEL DRAMATURGI BERDASARKAN FUNGSI EKSPRESIF Fatikasari, Eka; Mujianto, Gigit
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 9, No 1 (2024): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v9i1.3307

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan bahasa jargon pada kelompok partai ketika berkomunikasi dengan model dramaturgi. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah lima video dari laman youtube yaitu: Pertama, youtube KPU RI yang berjudul Iklan Kampanye Partai Demokrat Pemilu 2019. Kedua, youtube KPU RI yang berjudul Iklan Kampanye Partai Amanat Nasional (PAN) Pemilu 2019. Ketiga, youtube Kumpulan Iklan 2000an yang berjudul Iklan Kampanye Capres Cawapres Mega – Prabowo. Keempat, youtube KPU RI yang berjudul Iklan Kampanye Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda) Pemilu 2019. Kelima, youtube Official iNews yang berjudul TPS (Tusuk Prabowo-Sandi) Jadi Jargon Penutup Debat Terakhir - Pemilu Rakyat. Data penelitian ini berupa kata-kata dan kalimat yang diucapkan oleh penutur yang ada pada tayangan video. Teknik pengunpulan data dilakukan dengan teknik simak-catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan (1) menyajikan data, (2) meringkas data, dan (3) menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penggunaan bahasa jargon dengan model dramaturgi dapat terjadi dengan adanya jargon internal, jargon identifikasi diri, dan jargon akronim. Dalam penggunaan bahasa jargon model dramaturgi yang terdiri dari wilayah depan dan wilayah belakang. Bahasa jargon model dramaturgi terjadi karena komunikasi antara anggota partai politik dengan masyarakat. Dramaturgi depan dilakukan ketika tokoh politik sedang melakukan orasi kampanye. Dramaturgi belakang ketika tokoh politik melkukan persiapan sebelum berada di wilayah depan.