Kemampuan membaca Al-Qur’an yang benar merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim berupa fardhu ‘ain dan mempelajarinya merupakan fardhu kifayah, artinya ilmuTajwid sangat penting untuk dipelajari. Peneliti mendapati bahwa pemahaman ilmu tajwid di kalangan siswa SMKN 16 Jakarta masih tergolong rendah, hal ini peneliti temukan melalui nilai ilmu Tajwid siswa yang masih berada di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Penelitian ini ingin melihat sejauh mana siswa SMKN 16 Jakarta memahami ilmu Tajwid dan apa saja faktor yang mempengaruhi pemahaman ilmuTajwid. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi lapangan. Untuk mendapatkan data penelitian, peneliti menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi pada sepuluh informan yang terpilih. Kemudian data ini diolah secara deskriptif melalui tahapan reduksidata, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pembelajaran ilmu Tajwid sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan kurikulum sekolah yang berlaku, hanya saja pemahaman siswa terbagi menjadi tiga tingkat yaitu menerjemahkan, menafsirkan dan mengeksplorasi. Secara praktik menunjukkan tingkat pemahaman siswa berpengaruh pada praktik bacaan, sehingga siswa yang memiliki pemahaman rendah maka bacaan yang dimiliki pun rendah. Pemahaman siswa yang paling dominan dipengaruhi oleh kedisiplinan siswa ketika guru menjelaskan. Siswa yang memiliki pemahaman yang rendah mendapat bimbingan lanjutan dari dewan guru, namun masih kurangnya pemahaman siswa SMKN 16 Jakarta terhadap ilmu Tajwid dalam praktik bacaan Al-Qur’an.