Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Design and Development of an Edugame Arabic for Learning Media Yudha Riwanto; Inggrid Yanuar Risca Pratiwi; Asri Wulan Septiana; Fauzia Anis Sekar Ningrum; Ajie Kusuma Wardhana
IJID (International Journal on Informatics for Development) Vol. 12 No. 2 (2023): IJID December
Publisher : Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ijid.2023.4297

Abstract

Learning media provides significant advantages to students by improving their learning experience through the use of multimedia applications, resulting in a more engaging and fascinating learning environment while reducing the monotony associated with traditional manual learning techniques. Digital learning material, provides a platform for interesting learning activities, encouraging a delightful and cost-effective learning experience. The impact of learning media is especially noticeable in the subject of the Arabic language. Arabic is traditionally regarded as a difficult language, and many students dislike this language course. However, the Edugame Arabic was created to overcome this issue. Using the GDLC process, which includes phases of initialization, pre-production, production, testing, and publishing. This game-learning application was evaluated through a testing phase that included groups of school students who were actively involved in Arabic language lessons. Edugame Arabic has successfully been installed and runs smoothly on various Android smartphones. Moreover, the game's offline capability allows users to continue their learning without an internet connection. The questionnaire responds, with users strongly agreeing that the app has an appealing design, an intriguing game premise, good material delivery, and considerable aid in learning Arabic. Furthermore, users generally acknowledged that the Edugame is simple to use and helps with vocabulary learning.
Analisis Keamanan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Berbasis Indeks KAMI Fauzia Anis Sekar Ningrum; Yudha Riwanto; Inggrid Yanuar Risca Pratiwi; Muhammad Ainul Fikri
Jurnal Informatika Polinema Vol. 10 No. 3 (2024): Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : UPT P2M State Polytechnic of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jip.v10i3.5154

Abstract

Keamanan informasi merupakan hal yang penting dalam lingkungan Perguruan Tinggi, baik swasta maupun negeri untuk melindungi data sensitif dan menjaga integritas serta kerahasiaan informasi. Dalam paper ini, dilakukan perbandingan manajemen keamanan informasi antara dua Perguruan Tinggi Swasta yang berada di daerah Kabupaten Banyuwangi, yaitu Perguruan Tinggi A dan Perguruan Tinggi B untuk mengukur menggunakan Indeks Keamanan Informasi (Indeks KAMI) versi 5.0. Metode penelitian yang digunakan melibatkan pengumpulan data dari kedua Perguruan Tinggi melalui survey dengan Indeks KAMI. Setelah itu, data tersebut dianalisis dan perbandingan dilakukan berdasarkan elemen-elemen KAMI yang berstandar SNI ISO 27001, meliputi Tata Kelola Keamanan Informasi, Pengelolaan Risiko Keamanan Informasi, Kerangka Kerja Keamanan Informasi, Pengelolaan Aset informasi, Teknologi dan Keamanan Informasi dan Peran TIK. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan antara dua Perguruan Tinggi Swasta yang telah dilakukan survey. Pada Perguruan Tinggi A menunjukkan tingkat keamanan informasi dengan nilai 713 yang menunjukan indikator standar Cukup Baik yang meliputi Tata Kelola yang baik, Perlindungan Data Pribadi yang kuat, dan mengedepankan Aspek Teknologi. Sedangkan pada Perguruan Tinggi B menunjukan tingkat keamanan informasi dengan nilai 321 yang menunjukan indikator Tidak Layak standar ISO, dengan elemen yang paling kuat dalam Perguruan Tinggi B adalah kontrol keamanan Perlindungan Data Pribadi.
Analisis Evaluasi Keamanan Informasi Pada Badan pemerintahan Pemerintahan XYZ Menggunakan Indeks KAMI 4.2 Ahmad Yudistira Fahmi Zaini; Bambang Sugiantoro; Yudha Riwanto
Cyber Security dan Forensik Digital Vol. 7 No. 2 (2024): Edisi November 2024
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/csecurity.2024.7.2.4549

Abstract

Badan pemerintahan XYZ merupakan pelaksana otonomi daerah dimana dipimpin oleh seorang kepala instansi, yang berada dibawah Gubernur dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dalam memenuhi visi dari Badan pemerintahan XYZ masyarakat melalui reformasi kalurahan, pemberdayaan kawasan selatan, serta pengembangan budaya inovasi dan pemanfaatan Teknologi Informasi dimana Badan pemerintahan XYZ telah menggunakan berbagai macam teknologi informasi salah satunya layanan dalam website dengan adanya layanan ini dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan gubernur, kegiatan TI, kegiatan kebudayaan, dan berbagai macam kegiatan lainnya. Kegiatan evaluasi perlu dilakukan untuk memastikan keamanan informasi pada Badan pemerintahan XYZ agar sesuai dengan standar yang berlaku. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan indeks KAMI 4.2 pada Badan pemerintahan XYZ dapat mengevaluasi tingkat kematangan kelengkapan penerapan ISO 27001 dan memberikan gambaran tata kelola keamanan informasi pada sebuah organisasi. Selain evaluasi imenggunakan indeks KAMI akan dilakukan peninjauan hasil dari evaluasi indeks KAMI 4.2 terhadap ISO 27001 untuk mengetahui apa saja standar keamanan informasi pada Badan pemerintahan XYZ yang sudah sesuai dengan ISO 27001 dan standar apa saja yang belum sesuai lalu harus diberikan rekomendasi. Dari hasil penelitian tentang Tingkat Kematangan Keamanan Informasi pada Badan pemerintahan XYZ menggunakan Indeks KAMI 4.2, dapat diketahui bahwa untuk kategori sistem elektronik tingkat ketergantungan TIK masing-masing tergolong “strategis, tinggi dan tinggi”   Kata kunci : Evaluasi, Keamanan Informasi, Indeks KAMI 4.2, ISO 27001 ---------------------------------- Abstract   Governnment Agency XYZ is the implementer of regional autonomy which is led by an agency head, who is under the Governor and is responsible to the Governor through the Regional Secretary. In fulfilling the vision of Agency , IT activities, cultural activities, and various other activities. Evaluation activities need to be carried out to ensure that information security at XYZ Agency complies with applicable standards. Evaluations carried out using the KAMI 4.2 index at XYZ Agency can evaluate the maturity level of complete implementation of ISO 27001 and provide an overview of information security governance in an organization. In addition to the evaluation using the KAMI index, a review of the results of the KAMI 4.2 index evaluation against ISO 27001 will be carried out to find out what information security standards at XYZ Agency are in accordance with ISO 27001 and what standards are not appropriate and then recommendations must be given. From the results of research on Information Security Maturity Levels at XYZ Agency using the KAMI 4.2 index, it can be seen that for the electronic systems category the level of ICT dependency is classified as strategic, high and high, respectively.   Keywords: Evaluation, Information Security, KAMI Index 4.2, ISO 27001
Sinergi Pendidikan Vokasi Dan Paud: Pelatihan Pembuatan Game Jumper Di Smk N 1 Pleret Bantul Fauzia Anis Sekar Ningrum; Ajie Kusuma Wardhana; Muhammad Ainul Fikri; Inggrid Yanuar Risca Partiwi; Yudha Riwanto
Jurnal ABDI PAUD Vol. 5 No. 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/abdipaud.v5i2.40087

Abstract

Pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam mencetak lulusan yang siap kerja, namun masih menghadapi tantangan ketidaksesuaian kompetensi dengan kebutuhan industri. Salah satu sektor yang membutuhkan inovasi pendidikan vokasi adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), terutama dalam pengembangan media pembelajaran interaktif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa SMK N 1 Pleret Bantul dalam pembuatan game edukatif berbasis Construct 2. Workshop ini melibatkan 30 siswa serta dosen dari Universitas Amikom, Politeknik Negeri Jember, dan Politeknik Negeri Malang. Metode yang digunakan meliputi ceramah, pelatihan langsung, serta bimbingan desain. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa siswa memperoleh pemahaman dan keterampilan teknis dalam pembuatan game edukatif "Game Jumper", yang dirancang untuk mendukung tumbuh kembang anak PAUD. Selain itu, kegiatan ini membuka peluang kolaborasi antara siswa SMK dengan tenaga pendidik PAUD. Dengan demikian, pengabdian ini tidak hanya meningkatkan kompetensi siswa tetapi juga menunjukkan bahwa pendidikan vokasi dapat berkontribusi dalam sektor pendidikan anak usia dini, mendukung literasi digital, dan memperluas peluang kerja bagi lulusan SMK.
Improving Osteosarcoma Detection through SMOTE-Driven Machine Learning Approaches Muhammad Ainul Fikri; Ajie Kusuma Wardhana; Yudha Riwanto; Inggrid Yanuar Risca Partiwi; Fauzia Sekar Anis Sekar Ningrum; Putra, Iqbal Kurniawan Asmar
IJID (International Journal on Informatics for Development) Vol. 13 No. 2 (2024): IJID December
Publisher : Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ijid.2024.4890

Abstract

Osteosarcoma is an aggressive and highly malignant bone cancer primarily affecting adolescents and young adults, with males being more commonly affected. Although deep learning models such as YOLO (95.73% accuracy) and VGG19 (95.25% accuracy), have demonstrated effectiveness in osteosarcoma detection, their large model sizes and extensive computational requirements limit their feasibility in resource-constrained environments. This study proposes a lightweight AI approach that optimizes osteosarcoma detection while maintaining high diagnostic accuracy, leveraging machine learning models under 5MB, manually or semi-automatically extracted features, and SMOTE for data balancing. Experimental results show that Random Forest, SVM, and XGBoost achieve accuracies of 94.70%, 94.23%, and 94.39%, respectively, closely matching the performance of YOLO and VGG19 while maintaining computational efficiency. Furthermore, the inference time for SVM is under one second (0.97s), demonstrating the speed advantage of lightweight models. These findings highlight the potential of small-size (lightweight) machine learning models to deliver high diagnostic accuracy with minimal computational requirements, providing a scalable and practical solution for early osteosarcoma detection in resource-limited settings. By balancing simplicity, efficiency, and high performance, this study establishes a new benchmark for achieving state-of-the-art results with lightweight models and paving the way for improved healthcare accessibility in underserved regions.
Segmentasi Citra Menggunakan Pendekatan Trial and Error dan Metode Otsu untuk Identifikasi Objek Yudha Riwanto; Inggrid Yanuar Risca Pratiwi; Muhammad Ainul Fikri
Jurnal Informatika Polinema Vol. 11 No. 3 (2025): Vol. 11 No. 3 (2025)
Publisher : UPT P2M State Polytechnic of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jip.v11i3.7046

Abstract

Segmentasi citra merupakan tahapan penting dalam pengolahan citra digital untuk memisahkan objek dari latar belakang agar analisis visual menjadi lebih efektif. Penelitian ini membandingkan dua metode segmentasi citra, yaitu trial and error thresholding dan metode Otsu, dalam mengidentifikasi objek pada citra aurora. Dataset yang digunakan berupa citra RGB aurora yang dikonversi ke grayscale, kemudian disegmentasi menggunakan kedua metode tersebut. Metode trial and error menentukan nilai ambang secara manual berdasarkan histogram, sedangkan metode Otsu secara otomatis menghitung nilai ambang optimal dengan memaksimalkan varians antar kelas. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode Otsu lebih unggul dengan akurasi segmentasi sebesar 92% dan waktu pemrosesan 1,2 detik, dibandingkan metode trial and error yang menghasilkan akurasi 85% dan waktu 2,5 detik. Dengan demikian, metode Otsu dinilai lebih efisien dan konsisten untuk segmentasi citra alami, meskipun masih memerlukan teknik pra-pemrosesan tambahan pada citra dengan noise tinggi.