This Author published in this journals
All Journal Jurnal Bahasa Asing
Salim, Farhan Isrof
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sinestesia Berpenanda Adjektiva dalam Novel Mata Onaji Yume Wo Miteita Karya Yoru Sumino Dewi, Citra; Anwar, Aulia Arifbillah; Salim, Farhan Isrof
Jurnal Bahasa Asing Vol. 17 No. 1 (2024): Jurnal Bahasa Asing
Publisher : Sekolah Tinggi Bahasa Asing JIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58220/jba.v17i1.73

Abstract

Penelitian ini bertajuk “Sinestesia berpenanda adjektiva dalam novel Mata Onaji Yume o Miteita karya yoru sumino”. Pemilihan judul demikian karena penulis menemukan ungkapan-ungkapan sinestesia dalam novel Mata Onaji Yume O Miteita. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis apa saja jenis pertukaran indra yang terjadi pada adjektiva penanda ungkapan sinestesia dengan menggunakan teori Yamanashi (1988) dan makna perluasan dari adjektiva penanda ungkapan sinestesia dalam kalimat menggunakan teori Sutedi (2014) dari novel tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian dengan ranah ilmu semantik dan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Novel berbahasa Jepang dengan tajuk Mata Onaji Yume o Miteita dan terjemahan novel tersebut yang bertajuk I saw that same dream again digunakan sebagai sumber datanya. Setelah dianalisis, hasil yang didapat berupa 74 data kalimat yang bersinestesia dengan 26 adjektiva penandanya. Pergeseran indra yang bersinestesia pada novel ini berupa 49 data kalimat mengandung adjektiva yang bersinestesia dengan mengalami pertukaran indra dari indra pengelihatan ke indra pendengaran, 12 data kalimat dengan pertukaran indra dari indra peraba ke indra pengelihatan, 11 data kalimat dengan pertukaran indra peraba ke indra pendengaran, 1 buah data kalimat dengan perubahan indra dari indra peraba ke indra pengecapan, dan 1 buah data kalimat yang menunjukkan perubahan indra dari indra pengecapan ke indra penciuman. Kemudian makna perluasan yang terbentuk diakibatkan oleh perbedaan indra penanggap secara kata dengan kata dalam satu fungsi gramatikal atau fungsi gramatikal yang lain dalam satu kalimat.