p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik Elektro
Efriyanti, Rosita
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN MANAJEMEN OPTIMALISASI PENERANGAN JALAN UMUM Sunarhati, Marliyus; Efriyanti, Rosita; Kurniawan, Ricky
Jurnal Teknik Elektro Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/jte.v13i1.896

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk memberi masukan kepada Pemerintah Kota Palembang dalam rangka efisiensi penggunaan daya listrik untuk penerangan jalan umum dan pengelolaan pendapatan pajak dari masyarakat. Kajian ini menggunakan pengaruh dari kepadatan lalu lintas jalan dalam satuan mobil penumpang (smp), guna optimalisasi penerangan jalan umum dalam kondisi kepadatan lalu lintas jalan yang rendah. Data Volume Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) Jalan Kaswari dilakukan dari jam 18.00 sore hari, hingga 06.00 WIB pagi dengan pencatatan per 15 menit, kemudian dibuat tabel grafik garis hubungan antara LHR dengan waktu penyalaan lampu penerangan jalan umum Kota Palembang, pada hari kerja diperoleh : (1) waktu efisiensi penyalaan lampu pada K1 (25%) antara jam 22.30 sampai dengan 03.45 Wib, (2) waktu efisiensi penyalaan lampu pada K2 (50%) antara jam 21.45 sampai dengan 04.30 Wib. Sedangkan pada hari libur berdasarkan keamanan dan keindahan kota serta volume lalulintas kendaraan yang cukup padat maka tidak ada perlakuan optimalisasi peredupan. Optimalisasi dengan sistem peredupan ballast (40%) dari daya 250 watt menjadi 150 watt pada seluruh titik lampu penerangan, didapat perhitungan kuat penerangan rata-rata sebesar 32,4 Lx, dan masih memenuhi syarat minimal kuat penerangan rata-rata untuk jenis jalan kolektor sebesar 7 Lx. Sistem optimalisasi dengan peredupan diperoleh efisiensi pada K1 (25%) sebesar 23,16 % dan K2 (50%) sebesar 25,05%..
SIRKULASI PENURUNAN TEMPERATUR TERHADAP PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN ALIRAN AIR Efriyanti, Rosita; Sunarhati, Marliyus
Jurnal Teknik Elektro Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/jte.v14i2.1426

Abstract

Salah satu kendala dalam penerapan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah rendahnya efisiensi dari panel surya. Pancaran energi matahari tidak seluruhnya diubah menjadi energi dimana terdapat pula energi panas, ketidak stabilan temperatur pada panel surya sering mengakibatkan terjadinya rugi tegangan, maka dari itu penulis membuat metode pendingin pada panel surya, agar temperatur pada panel bisa turun. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu pendingin panel surya dengan metode sirkulasi penurunan temperatur pada panel surya dengan menggunakan aliran air pada pipa kapiler yang dipasang dibelakang permukaan panel. Pemasangan pipa kapiler sendiri berjarak 2 cm, antara jarak yang satu dengan yang lain agar tidak terlalu rapat.Panel surya sendiri bekerja pada temperatur 250C - 300C, jika temperatur pada panel melebih istandar, maka temperatur pada panel mealami kenaikan serta temperatur PV panel tidak stabil. Hal ini disebabkan panel terlalu panas biasanya temperatur melebihi standar yaitu 33 0C. Adapun panel surya itu mengalami penurunan temperatur pada tengah hari sekitar pukul 11.30 – 12.30. Pada saat itu temperatur pada panel mengalami penurunan disebabkan panel terlalu panas, dalamhasilpenelitianmenunjukanhasildari panel surya yang tertinggidalamtujuhharipenelitiandalaminiirradiantertinggiadalah pada jam 12.00 PM dengan nilai irradiant 1436,9 W/m2 tercatatpada tanggal 3 Februari pada jam 11.00 PMdengan Irradiance 1284,9W/m2 dengan hasil tegangan 20,4V dan arus 0.5A dengan nilai irradian terendah terjadi pada jam 08.00 PM dengan nilai 331 W/m2 dan pukul 16.00 PM nilai irradian 109 W/m2. Adapun nilai irradian paling rendah pada saat hujan, seterusnya irradiant tidak dapat diukur.