Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEREMPUAN SUBALTERN DALAM “CERITA TANPA CERITA: BERAN 1949” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA Fitriatusyifa, Maulida; Tabga, Yoseba; Febriyanti, Adinda Kamilah; Gloriapoerwa, Trixie; Harini, Yostiani Noor Asmi
Asas: Jurnal Sastra Vol 13, No 1 (2024): ASAS : Jurnal Sastra
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ajs.v13i1.54847

Abstract

Subaltern merupakan kaum yang terpinggirkan karena adanya pengaruh dominasi dari suatu kelompok yang berkuasa. Perempuan menjadi salah satu objek subaltern yang sering kali tidak dapat mengekspresikan dirinya dengan bebas. Cerita pendek “Cerita Tanpa Cerita: Beran 1949” karya Seno Gumira Ajidarma dipilih dalam kajian ini karena menghadirkan perempuan subaltern. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perempuan subaltern serta resistensi dan dampak yang dialaminya akibat hegemoni Belanda. Penelitian ini menggunakan teori subaltern dari Gayatri C. Spivak untuk mencapai tujuan tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis isi dan penyajian data berupa deskripsi. Hasilnya sebagai berikut: (1) perempuan subaltern digambarkan dengan kehadiran tokoh ibu dan tokoh perempuan satu sel yang mengalami penindasan dan pemanfaatan seksual oleh pihak penguasa, (2) resistensi tetap dilakukan oleh tokoh perempuan dalam cerpen kajian untuk mempertahankan dan membela diri mereka, dan (3) penghegemonian yang dilakukan oleh pihak penguasa dikonstruksi memberikan dampak yang cukup serius pada batin tokoh perempuan, terutama tokoh ibu yang tidak merasakan emosi apapun saat bercerita hingga tidak mau menceritakan apa yang dialaminya.
PEREMPUAN SUBALTERN DALAM œCERITA TANPA CERITA: BERAN 1949 KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA Fitriatusyifa, Maulida; Tabga, Yoseba; Febriyanti, Adinda Kamilah; Gloriapoerwa, Trixie; Harini, Yostiani Noor Asmi
Asas: Jurnal Sastra Vol. 13 No. 1 (2024): ASAS : Jurnal Sastra
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ajs.v13i1.54847

Abstract

Subaltern merupakan kaum yang terpinggirkan karena adanya pengaruh dominasi dari suatu kelompok yang berkuasa. Perempuan menjadi salah satu objek subaltern yang sering kali tidak dapat mengekspresikan dirinya dengan bebas. Cerita pendek œCerita Tanpa Cerita: Beran 1949 karya Seno Gumira Ajidarma dipilih dalam kajian ini karena menghadirkan perempuan subaltern. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perempuan subaltern serta resistensi dan dampak yang dialaminya akibat hegemoni Belanda. Penelitian ini menggunakan teori subaltern dari Gayatri C. Spivak untuk mencapai tujuan tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis isi dan penyajian data berupa deskripsi. Hasilnya sebagai berikut: (1) perempuan subaltern digambarkan dengan kehadiran tokoh ibu dan tokoh perempuan satu sel yang mengalami penindasan dan pemanfaatan seksual oleh pihak penguasa, (2) resistensi tetap dilakukan oleh tokoh perempuan dalam cerpen kajian untuk mempertahankan dan membela diri mereka, dan (3) penghegemonian yang dilakukan oleh pihak penguasa dikonstruksi memberikan dampak yang cukup serius pada batin tokoh perempuan, terutama tokoh ibu yang tidak merasakan emosi apapun saat bercerita hingga tidak mau menceritakan apa yang dialaminya.
TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM KOMENTAR PERMASALAHAN GEDUNG PARKIRAN DI AKUN X @UPIfess Fitriatusyifa, Maulida
Wacana: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra dan Pengajaran Vol. 23 No. 2: Wacana, Vol. 23, No. 2, Juli 2025
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jwacana.v23i2.31284

Abstract

Aplikasi X adalah salah satu media sosial di mana berita, informasi, dan kabar mudah ditemukan. Salah satunya adalah permasalahan gedung parkiran yang terjadi di Universitas Pendidikan Indonesia. Permasalahan ini ramai dibahas dan ditanggapi oleh para pengguna fasilitas di akun X base kampus, yaitu @UPIfess. Keramaian tersebut bermula dari sebuah unggahan karena keresahan akan ketidakteraturan gedung parkiran yang terjadi pada bulan September 2023. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam kolom komentar unggahan permasalahan gedung parkiran Universitas Pendidikan Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini didasari oleh teori pragmatik. Tindak tutur ekspresif merupakan tuturan yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan sikap penutur. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini adalah komentar terhadap salah satu unggahan yang dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Analisis dilakukan dengan membaca, mengidentifikasi, memilah, mengklasifikasi, mencatat, dan menarik kesimpulan yang disajikan dengan deskripsi. Hasilnya menunjukkan adanya lima kategori tindak tutur ekspresif dari 12 data, yaitu mengkritik sebanyak 3 komentar, menyindir sebanyak 3 komentar, menyalahkan sebanyak 2 komentar, mengeluh sebanyak 2 komentar, dan memaki sebanyak 2 komentar.