Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Literature Study on Tiktok Social Media as a Marketing Media Tool Yudhistira, Nurfian; Muflichah, Halla Sayyidah
INFOKUM Vol. 10 No. 5 (2022): December, Computer and Communication
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/infokum.v10i5.1075

Abstract

TikTok has become a new trend in Indonesia, becoming one of the most frequently used social media applications, with more than 100 million monthly active users. TikTok can provide producers and marketing practitioners opportunities as a marketing medium because of the large number of active users. Using literature analysis that focuses on the development of TikTok in the marketing process. So, some conclusions can be drawn. TikTok can build a community; this community has a role in helping influencers reach a wider audience. Through TikTok algorithms, trending hashtags can signal content that they like so that brands have the opportunity to be seen by the audience. Content on TikTok can be created relatively quickly and without a budget. TikTok experiences higher engagement rates from app followers than other social media platforms, as it is more affordable to generate impressions and clicks.
IMITASI BUDAYA HALLYU DALAM ARUS GLOBALISASI DAN MASYARAKAT SIBER: ANALISIS TEORI IMPERIALISME BUDAYA HERBERT SCHILLER Muflichah, Halla Sayyidah; Saputri, Dessy Listiana
Jurnal Ilmu Komunikasi AKRAB Vol. 10 No. 01 (2025): April 2025
Publisher : AKADEMI KOMUNIKASI RADYA BINATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena Hallyu atau Korean Wave telah menjadi salah satu fenomena budaya global paling berpengaruh di abad ke-21, memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis proses imitasi budaya Hallyu di Indonesia dalam konteks globalisasi dan masyarakat siber, menggunakan kerangka teori imperialisme budaya Herbert Schiller. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan analisis deskriptif-kualitatif terhadap data sekunder yang diperoleh dari jurnal ilmiah, artikel akademik, dan laporan media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebaran budaya populer Korea melalui media digital, seperti YouTube, TikTok, Netflix, dan Instagram, memfasilitasi proses imitasi budaya secara masif. Proses ini berdampak positif dalam meningkatkan kreativitas, memperluas wawasan lintas budaya, dan mendorong pertumbuhan industri kreatif; namun juga membawa konsekuensi negatif seperti krisis identitas, konsumerisme berlebihan, dan homogenisasi budaya. Analisis menggunakan teori Schiller menunjukkan bahwa fenomena Hallyu mencerminkan bentuk imperialisme budaya yang bekerja secara halus melalui media global, meskipun berasal dari negara non-Barat. Kajian ini menegaskan pentingnya literasi budaya dan sikap kritis generasi muda untuk memfilter pengaruh budaya asing, serta perlunya penguatan budaya lokal di tengah arus globalisasi.