Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Manajemen Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan dengan Nyeri dan Resiko Perdarahan Leukemia Limfoblastik Akut Karifo, Martha; Al-Afik
Proceedings of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Graduate Conference Vol. 2 No. 2 (2023): Strengthening Youth Potential for Sustainable Innovation
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/umygrace.v2i2.441

Abstract

Pendahuluan – Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) adalah penyakit kanker darah abnormal yang sering menyebabkan kematian, fenomena pasien LLA di dunia ada sekitar 74% penyebab kematian pada anak di Indonesia sendiri setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan kasus LLA sebanyak 2,5 - 4,0 per 100.000 anak dengan perkiraan 2000-3.200 kasus masuk di IGD memiliki masalah utama terkait rasa nyeri dan resiko perdarahan. Tujuan – studi kasus ini dilakukan untuk melakukan asuhan keperawatan gawat darurat secara langsung terkait manajemen nyeri non farmakologi dan intervensi transfusi darah pada pasien resiko perdarahan. Metodologi – Metode yang digunakan yaitu asuhan keperawatan gawat darurat secara langsung terkait manajemen nyeri non farmakologi dan intervensi transfusi darah pada pasien resiko perdarahan selama 1x8 jam dengan pengambilan data primer peneliti mengumpulkan data secara langsung, dari pengkajian, analisa data, rencana keperawatan, implementasi yang diterapkan sampai tahap evaluasi. Hasil – setelah dilakukan implementasi secara langsung mengenai manajemen nyeri teknik non farmakologi tarik nafas dalam dan penerapan posisi kepala lebih tinggi sekitar 45o pasien mengungkapkan rasa nyeri berkurang dari skala 7 menjadi skala 5 dan pemberian transfusi darah 1 unit PRC meningkatkan kembali nilai Hb yang turun dari 8.9 g/dL menjadi 9.5 g/ dL. Implikasi – efektivitas penerapan manajemen nyeri dan transfusi 1 unit PRC menghasilkan perubahan skala nyeri dari skala 7 menjadi skala 5, dan kenaikan hb dari 8.9 g/dL menjadi 9.5 g/ dL, studi kasus ini dapat diaplikasikan tenaga kesehatan lain dan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk peneliti berikutnya.