<![CDATA[Latar Belakang – Dalam menentukan asuhan keperawatan, perawat perlu memperhatikan kebutuhan pasien secara holistic. Selain kebutuhan biologis, kebutuhan psikologis dan spiritual juga perlu diperhatikan. Ibadah merupakan salah satu kebutuhan spiritual yang perlu diperhatikan pada pasien hospitalisasi. Dalam pelaksanaan ibadah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah thaharah. Thaharah merupakan salah satu syarat pokok dalam melaksanakan ibadah karena menentukan sah atau tidaknya ibadah seseorang. Terdapat asumsi atau pendapat terkait dengan thaharah dan ibadah pada pasien yang terpasang kateter. Pasien menganggap bahwa dengan terpasangnya kateter, thaharah dan ibadah tidak akan sah dilakukan karena urine terus mengalir melewati kateter dan itu merupakan suatu najis. Kurangnya informasi pada pasien dan keluarga mengakibatkan kebutuhan spiritual dan religiusitas pasien tidak terpenuhi. Tujuan – Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis hasil edukasi thaharah dan ibadah pada pasien yang terpasang kateter post pembedahan Metodologi – Metode yang digunakan adalah case report dengan desain observasional deskriptif pada satu pasien. Pengukuran religiusitas dilakukan dengan Skala Religiusitas sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Kemudian diberikan edukasi thaharah dan ibadah dengan demonstrasi dan redemonstrasi untuk penilaian keefektifan edukasi. Hasil – Hasil menunjukkan dengan dilakukannya edukasi thaharah dan ibadah pada pasien yang terpasang kateter post pembedahan dengan demonstrasi dan redemonstrasi, tingkat religiusitas dan perilaku pasien dalam melakukan ibadah meningkat. Saran – Perawat perlu meningkatkan caring terkait dengan kebutuhan spiritual dan religiusitas pasien agar kebutuhannya dapat terpenuhi. Pada pasien yang terpasang kateter post operasi perlu dilakukannya edukasi thaharah dan ibadah untuk meningkatkan religiusitas pasien.]]>
