Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

REPRESENTASI PERAN PEREMPUAN PADA QS. AL-AHQAF (46): 15 DAN QS. AL-NISA’ (4): 34: DEKONSTRUKSI MAKNA SEMIOTIKA ROLAND BARTHES Zuhriyandi
Rausyan Fikr: Jurnal Ilmu Studi Ushuluddin dan Filsafat Vol. 20 No. 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/rsy.v20i1.2895

Abstract

This research examines the representation of women’s roles in the Koran through Roland Barthes’ semiotic deconstruction approach, with a focus on the QS. al-Ahqaf (46):15 and QS. al-Nisa (4):34. This research is a qualitative approach using Roland Barthes’ semiotic analysis, to reveal hidden layers of meaning in these sacred texts. QS. al-Ahqaf (46): 15 describes the role of women as mother figures who symbolize sacrifice, steadfastness, and compassion, as well as educating children with spiritual and moral values. Meanwhile, in QS. al-Nisa’ (4): 34 emphasizes the importance of respecting and appreciating the role of women in the context of the family and society. The results of this research show that the role of women in the Koran includes biological, spiritual, and emotional aspects. Barthes’ semiotic approach also helps reveal meanings that may be overlooked in traditional interpretations, as well as highlighting the importance of education, empowerment, collaboration, and protecting women’s human rights. This research provides new insights into the understanding of sacred texts in diverse contemporary contexts, as well as their interpretive implications for gender roles in Islamic societies.
Analisis Nilai-Nilai Kemanusiaan atas Pemikiran Tafsir Buya Hamka Zuhriyandi
At-Tahfidz: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 5 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/at-tahfidz.v5i1.354

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran tafsir Buya Hamka tentang nilai-nilai kemanusiaan dalam al-Qur’an. Buya Hamka, sebagai seorang ulama dan intelektual terkemuka, memiliki kontribusi yang signifikan dalam memahami al-Qur’an dan menerjemahkannya ke dalam konteks kehidupan manusia. Fokus utama penelitian ini adalah untuk memahami pandangan Buya Hamka tentang martabat manusia, persaudaraan, keadilan, dan hak asasi manusia yang diungkapkan melalui tafsirnya. Metodologi penelitian ini melibatkan analisis teks al-Qur’an dan karya tafsir Buya Hamka. Tinjauan literatur tentang pandangan ulama lainnya juga dilakukan untuk membandingkan dan mengontraskan interpretasi Buya Hamka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Buya Hamka memberikan penekanan kuat pada pentingnya menghormati martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan. Persaudaraan universal antarmanusia dianggapnya sebagai landasan untuk perdamaian dan harmoni dalam masyarakat. Pandangannya tentang keadilan tercermin dalam interpretasinya tentang hukum-hukum Islam yang adil dan inklusif. Selain itu, hak asasi manusia dipandang sebagai prinsip yang melekat pada pesan al-Qur’an dan harus dihormati dalam semua aspek kehidupan. Penelitian ini memiliki implikasi penting dalam memahami bagaimana Buya Hamka menghubungkan pesan kemanusiaan al-Qur’an dengan konteks sosial dan sejarahnya. Pemikirannya memiliki relevansi yang abadi dan dapat memberikan panduan berharga dalam menangani tantangan kemanusiaan modern. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang pandangan Buya Hamka tentang nilai-nilai kemanusiaan dalam al-Qur’an dan kontribusinya terhadap pemahaman Islam yang inklusif dan berwawasan masa depan.
REPRESENTASI PERAN PEREMPUAN PADA QS. AL-AHQAF (46): 15 DAN QS. AL-NISA’ (4): 34: DEKONSTRUKSI MAKNA SEMIOTIKA ROLAND BARTHES Zuhriyandi
Rausyan Fikr: Jurnal Ilmu Studi Ushuluddin dan Filsafat Vol. 20 No. 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/rsy.v20i1.2895

Abstract

This research examines the representation of women’s roles in the Koran through Roland Barthes’ semiotic deconstruction approach, with a focus on the QS. al-Ahqaf (46):15 and QS. al-Nisa (4):34. This research is a qualitative approach using Roland Barthes’ semiotic analysis, to reveal hidden layers of meaning in these sacred texts. QS. al-Ahqaf (46): 15 describes the role of women as mother figures who symbolize sacrifice, steadfastness, and compassion, as well as educating children with spiritual and moral values. Meanwhile, in QS. al-Nisa’ (4): 34 emphasizes the importance of respecting and appreciating the role of women in the context of the family and society. The results of this research show that the role of women in the Koran includes biological, spiritual, and emotional aspects. Barthes’ semiotic approach also helps reveal meanings that may be overlooked in traditional interpretations, as well as highlighting the importance of education, empowerment, collaboration, and protecting women’s human rights. This research provides new insights into the understanding of sacred texts in diverse contemporary contexts, as well as their interpretive implications for gender roles in Islamic societies.
Ghirah dalam Tafsir fi Zilal Al-Qur’an (Analisis Semangat Bela Agama pada QS Al-An’am Ayat 68-70) Zuhriyandi; Mumtaz Ibnu Yasa
Jurnal test Vol 3 No 1 (2024): Al-Fahmu: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58363/alfahmu.v3i1.187

Abstract

This article addresses what should be done when one’s religion is insulted or harassed. Namely the spirit of passion or jealousy when one’s religion is insulted. This problem is caused by the large number of cases of insults against the Islamic religion. Sayyid Qutb’s thoughts were used as the basis, because he was an Islamic reformer and active against tyranny. For this reason, this article contains several problems: a.) what is meant by ghirah?; b.) how is the interpretation of QS. al-An’am verses 68-70 in the interpretation of Fi Zilal Al-Qur’an?; and c.) how is the relationship between ghirah and the spirit of defending religion in QS. al-An’am verses 68-70? The research uses a literature-based qualitative approach. As for the results of this research: first, Sayyid Qutb interpreted this verse as a command to Muslims to let people who make fun of religion, cut ties with them and avoid them. Apart from just reminding, correcting deviant opinions within the boundaries of muamalah. Second, defending religion cannot be separated from the obligations of every Muslim. Religious followers certainly will not accept it if their religion is insulted. The order to distance oneself and not associate with religious mockers is a response based on feelings of enthusiasm for the spirit of defending one’s religion. The implications of the research can provide direction for Muslims in navigating these challenges in a way that is in accordance with Islamic teachings and inspires a strong attitude in defending the truth of their religion.
Aspek Psikologis pada Ayat-ayat Mengenai Kesabaran dalam Al-Quran Zuhriyandi
Jurnal Ruhul Islam Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Ruhul Islam
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jri.v2i1.167

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi aspek psikologis yang terkandung dalam ayat-ayat al-Qur’an tentang konsep kesabaran. Dalam konteks agama Islam, kesabaran dianggap sebagai atribut penting yang diperlukan dalam menghadapi cobaan dan ujian kehidupan. Penelitian ini adalah kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menganalisis teks al-Qur’an untuk mengidentifikasi ayat-ayat yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kesabaran, dengan memperhatikan penafsiran ulama-ulama terkemuka yang memberikan penjelasan tentang ayat-ayat mengenai kesabaran. Selain itu, studi literatur psikologi juga dilakukan untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang konsep kesabaran dari perspektif psikologis. Hasil analisis menunjukkan bahwa ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan kesabaran mengandung berbagai pesan psikologis, seperti pengembangan ketahanan mental, manajemen emosi, dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan. Implikasi psikologis dari ayat-ayat ini dapat memberikan panduan yang berharga bagi individu dalam menghadapi stres, kecemasan, dan ketidakpastian dalam kehidupan sehari-hari. Studi ini memberikan kontribusi untuk memahami lebih dalam hubungan antara agama dan psikologi serta relevansinya dalam konteks kesejahteraan psikologis dan spiritual manusia.