Perilaku sulit makan atau pemilih makanan merupakan permasalahan perilaku makan yang sering dijumpai pada anak usia pra sekolah. Picky eating yang berlangsung lama dapat mengakibatkan tidak terpenuhinya asupan gizi bagi anak dan jika tidak diatasi secara dini akan berdampak panjang dan berulang hingga anak dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku sulit makan pada anak serta faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel sebanyak 89 ibu yang diambil secara proportional random sampling dari jumlah populasi 437 ibu yang memiliki anak usia 3-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Sigli. Alat pengumpulan menggunakan kuesioner dengan metode self report yang terdiri dari dua kuesioner yaitu PEBQ dan kuesioner faktor perilaku sulit makan. Analisis data dilakukan secara univariat dengan penyajian data dalam distribusi frekuensi . Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52.8% anak mengalami picky eating pada aspek makan dalam jumlah kecil, perilaku neophobia sebanyak 55.1%, penolakan kelompok makanan tertentu sebanyak 50.6% dan kecenderungan memilih penyajian makanan sebanyak 48.3%. Faktor yang mempengaruhi picky eater pada sampel didapatkan bahwa pemberian makan dini post natal tergolong dalam kategori kurang yaitu 51.7%, praktik pemberian makan oleh orang tua tergolong baik yaitu 82.0% dan lingkungan keluarga tergolong baik yaitu 78.7%. Penelitian ini merekomendasikan kepada Puskesmas setempat untuk meningkatkan edukasi pemberian ASI ekslusif dan peningkatan variasi makanan anak kepada ibu untuk menurunkan faktor terjadinya picky eater pada anak pra sekolah.