Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan komposisi lalat yang meliputi keragaman dan kemerataan pada bangkai mencit (Mus musculus) yang diletakkan di darat dan di air serta perbedaan proses dekomposisi pada kedua lokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lalat pada bangkai mencit yang diletakkan di darat ditemukan sebanyak 135 individu yang terdiri dari tiga spesies yaitu Sarcophaga sp., Chrysomya megacephala, dan Musca domestica, sedangkan lalat yang ditemukan pada bangkai yang diletakkan di air sebanyak 9 individu terdiri dari tiga spesies yaitu Sarcophaga sp., Musca domestica, dan Fanniia sp. Hasil perhitungan indeks Shannon-Wienner komposisi lalat pada bangkai yang diletakkan di darat sebesar 0,44 dan pada bangkai yang diletakkan di air sebesar 0,68, sehingga dapat disimpulkan bahwa keragaman dan kelimpahan spesies lalat pada kedua lokasi bangkai tergolong rendah. Nilai indeks Eveness komposisi lalat pada bangkai yang diletakkan di darat sebesar 0,40 dan bangkai di air sebesar 0,62 maka dapat disimpulkan bahwa sebaran lalat pada bangkai di air lebih merata dan seragam dibandingkan dengan sebaran lalat pada bangkai di darat. Hasil paired t test menunjukkan bahwa peran lalat sebagai fragmenter bangkai mencit pada kedua lokasi sama baik dan menunjukkan bahwa tidak ada korelasi jumlah lalat di antara dua kondisi lingkungan tersebut (P>0,05), serta hasil analisis korelasi kedua komposisi lalat menunjukkan bahwa peran lalat sebagai fragmenter mencapai 47,4%. Proses dekomposisi bangkai di darat lebih cepat mencapai tahap akhir yaitu skeletal stage yang mulai terjadi pada hari kesepuluh pengamatan, sedangkan proses dekomposisi di air membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai tahap akhir yaitu sunken remains.