PT. Adaro Indonesia menggunakan aktivitas peledakan dalam membantu proses produksinya. Pit South Tutupan yang dikerjakan oleh mitra kerja PT. Buma masih menggunakan pattern burden dan spacing peledakan yang seragam dan masih menghasilkan fragmentasi dan digging time yang belum optimal di beberapa area. Perlu penerapan pattern peledakan yang disesuaikan dengan karakteristik batuan di lapangan agar menghasilkan fragmentasi dan digging time yang optimal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis geometri peledakan terhadap fragmentasi hasil peledakan overburden dan digging time dan juga untuk merekomendasikan pattern burden dan spacing dengan menggunakan metode R.L Ash. Penerapan pattern burden dan spacing 8m x 9m pada area katana tidak menghasilkan boulder (>100cm) dan digging time mengalami penurunan sebesar 16,8% dengan nilai digging time 12.51 detik pada uji coba yang pertama dan penurunan digging time sebesar 21,5% dengan nilai digging time 11.81 detik pada uji coba yang kedua. Untuk area Mclaren, setelah dilakukan perapatan pattern 8m x 9m tidak menghasilkan fragmentasi dalam bentuk boulder dan mengalami penuruan digging time sebesar 20,5% dengan nilai digging time 11.07 detik. Untuk area Renault dengan perapatan pattern 8.5m x 9.5m tidak menghasilkan boulder dan mengalami penuruan digging time sebesar 11% dengan nilai digging time 10.75 detik. Berdasarkan hasil analisis fragmentasi dan digging time, untuk area Renault dapat dilakukan pelebaran pattern yang sebelumnya 9m x 10m menjadi 9.5m x 10.5m dengan hasil digging time 12,8 detik yang masih dalam ketentuan perusahaan.