Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui sejauh mana pembelajaran berbasis teaching factory dapat diterapkan pada pendidikan vokasi maritim sebagai upaya meningkatkan kompetensi lulusan bagi peserta didik sesuai harapan stakeholder. Dengan latar belakang kebutuhan capaian pembelajaran lulusan sesuai dengan keinginan industry sebagai pengguna lulusan.. Dengan pokok masalahnya yaitu penerapan pembelajaran berbasis metode teaching factory terhadap keefektifan capaian pembelajaran sesuai kebutuhan industry. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif diskripstif yaitu dengan melakukan observasi pada Lembaga Pendidikan dalam menggunakan metode teaching factory sebagai metode pembelajaran yang meliputi: sarana dan prasarana, system pembelajaran, tenaga pendidik sebagai subyek pengguna teaching factory dan peserta didik sebagai obyek dari penerapan metode teaching factory. Mania,S (2008) menyatakan bahwa observasi merupakan suatu metode dalam menghimpun suatu data yang didapatkan ketika melakukan proses pengamatan terhadap fenoma yang telah diamati dan dilakukan secara sistematis. Penelitian ini difokuskan pada penggunaan metode teaching factory apakah sudah sesuai jika diterapkan pada Lembaga Pendidikan kemaritiman yang meliputi: aspek sikap , aspek pengetahuan, aspek ketrampilan umum dan aspek ketrampilan khusus yang digunakan pada indikator kompetensi. SWOT analisys digunakan untuk mengukur kelebihan ataupun kekurangan dari teaching factory. SWOT Analysis merupakan metode yang digunakan untuk menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu spekulasi bisnis ( Fajar Nur’aini, 2019). Kesimpulan yang didapat dari penelitian Analisis Pembelajaran Berbasis Teaching Factory Pada Pendidikan Vokasi Maritim Terhadap Capaian Dari Profil Lulusan bahwa Penerapan metode teaching factory bisa dilaksanakan tetapi tidak hanya berorientasi pada satu mata Pelajaran tetapi bisa didesain sesuai dengan capaian pembelajaran lululusan yang mengarah pada profil lulusan suatu Lembaga Pendidikan. Dari hal tersebut perlu adanya konsep tersendiri pada rencana pembelajarannya. Sasaran hasil akhir yang dituju mengalami hambatan tersendiri menyangkut kondisi dan situasi lingkungan Lembaga pendidikan berbeda dengan lingkungan industri terutama pada budaya dan komunikasi yang dibangun meskipun sarana dan prasarana sudah sangat mendukung untuk pelaksanaan metode teaching factory.