Wulandari, Adellia Putri
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Proses Morfologis pada Tataran Frasa Nomina Bahasa Alor Dialek Marica di Kabupaten Alor, NTT Sulistyono, Yunus; Nabila, Salwa Abid; Wulandari, Adellia Putri
Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2024): Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : ppjbsip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/bahasa.v6i1.939

Abstract

The study demonstrates the uniqueness of morphological processes at the level of noun phrases in Alorese, an Austronesian language in NTT, showing innovations in the form of fossilization of proto-morphemes originating from its ancestral language, Lamaholot. Data for this study were collected directly in the field in 2014, 2018, 2020, and 2022. The study will focus on the morphological processes at the level of noun phrases in the Alor dialect spoken in Marica Village. The method applied to achieve the objectives of this research is a comparative method with a quantitative and qualitative approach.The phrase head can be followed by a subordinate relative clause. Meanwhile, the end part of the phrase can be filled by demonstratives that can appear in full forms and short forms, and focus particles that function as focus markers to emphasize subjects or nouns. The morphological processes at the level of noun phrases determine the typological characteristics of Alorese that maintain typological structures of Austronesian languages even though they are spoken in an area dominated by speakers of non-Austronesian languages in Alor. AbstrakKajian ini menunjukkan keunikan proses morfologi pada tataran frasa nomina bahasa Alor di NTT yang menunjukkan inovasi berupa fosilisasi morfem-morfem purba yang berasal dari bahasa moyangnya, Lamaholot. Data dalam penelitian ini diambil langsung di lapangan pada tahun 2014, 2018, 2020, dan 2022. Kajian ini akan difokuskan pada proses morfologi pada tataran frasa nomina bahasa Alor dialek yang dituturkan di Desa Marica.Metode yang diterapkan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah dengan metode komparatif dengan pendekatan secara kuantitatif dan kualitatif. Frasa nomina dalam bahasa Alor bertipe head-initial atau inti frasa di awal. Inti frasa dapat diisi nomina, lokatif, dan numeral. Kata benda dalam bahasa Alor dapat dimodifikasi dengan kata nomina, yang mencakup kata benda umum, yang mengacu pada entitas umum dalam bahasa Alor.Inti frasa dapat diikuti oleh klausa relatif yang subordinat. Sementara itu, bagian akhir frasa dapat diisi oleh demonstratif yang dapat muncul dalam bentuk-bentuk lengkap dan bentuk-bentuk pendek, partikel fokus yang berfungsi sebagai penanda fokus untuk memberi penekanan pada subjek atau kata benda. Proses morfologis pada tataran frasa nomina ini menentukan ciri khas tipologis bahasa Alor yang mempertahankan struktur tipologis bahasa-bahasa Austronesia meskipun dituturkan di wilayah yang didominasi oleh penutur bahasa-bahasa non-Austronesia di Alor.
Pemanfaatan Profil Pelajar Pancasila untuk Membantu Siswa dalam Menelaah Teks Prosedur Bahasa Indonesia Wulandari, Adellia Putri; Markhamah, Markhamah
DIDAKTIS : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 1 (2024): DIDAKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/didaktis.v2i1.586

Abstract

The aim of this research is to explain the Profil Pelajar Pancasila (P3) used in learning procedural text analysis for class VII students at SMP Muhammadiyah 15 Wonoharjo. The research methodology integrates a qualitative approach with procedural elements. Two ways of collecting data other than tests are questionnaires and observation. The qualitative description method was used to test the data. The research conclusion shows that students appear to show a series of behaviors and characteristics that are in accordance with the P3 dimensions when they learn to interpret procedural texts. Learners demonstrate a series of behaviors and characters that are consistent with the P3 dimensions. Research findings show that students can effectively apply the P3 dimensions starting with the routine of worship and prayer, the ability to accept differences in perceptions and opinions, the ability to participate in small group discussions, the capacity for critical thinking and problem solving, and their ability to act independently and wisely as part of their responsibilities as students of Pancasila.
Pemanfaatan Gim Edukasi Berbasis Macromedia Flash dalam Pembelajaran Teks Iklan, Slogan, dan Poster di SMP Muhammadiyah 15 Wonoharjo Wulandari, Adellia Putri; Pratiwi, Dini Restiyanti
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 7, No 1 (2025): JANUARI
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/disastra.v7i1.6834

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi gim edukasi dan mengidentifikasi faktor penunjang serta penghambat dalam pemanfaatan gim edukasi berbasis Macromedia Flash untuk pembelajaran teks iklan, slogan, dan poster di SMP Muhammadiyah 15 Wonoharjo. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber, yaitu membandingkan informasi dari guru dan peserta didik, serta triangulasi teknik, yaitu memadukan data dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi gim edukasi mampu meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Faktor penunjang utama meliputi antusiasme siswa yang tinggi, sarana dan prasarana yang memadai, daya tarik visual, serta dukungan guru Bahasa Indonesia. Namun, terdapat beberapa kendala, seperti keterbatasan waktu pembelajaran, rendahnya frekuensi penggunaan komputer, ketiadaan Wi-Fi, ketiadaan staf khusus IT, dan kurangnya kebijakan pendukung dari sekolah. Pengelolaan waktu, peningkatan infrastruktur sekolah, termasuk penambahan perangkat dan koneksi internet yang memadai, serta staff untuk meningkatkan kompetensi dalam mengelola pembelajaran berbasis teknologi. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan pembelajaran berbasis teknologi dan membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut mengenai optimalisasi media pembelajaran dalam berbagai kondisi sekolah.