Dwiputri, Gavrila Samitra
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

A novel approach of tongue cancer diagnostic imaging: a literature review Dwiputri, Gavrila Samitra; Rahman, Fadhlil Ulum Abdul
Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia (JRDI) Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia (JRDI)
Publisher : Ikatan Radiologi Kedokteran Gigi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32793/jrdi.v8i1.1176

Abstract

Objectives: This review article is aimed to provide a scientific information about novel approach of tongue cancer diagnostic imaging based on evidence-based reputed published studies. Review: The databases used in this literature review are Google Scholar, PubMed and Elsevier. The research results were selected by title and abstract according to their relevance to the review topic, then the results were selected again based on the inclusion and exclusion criteria. A total of 13 literatures were reviewed. This review shows the diagnostic imaging is a useful tool for staging and management planning in tongue cancers. In this era of technological development, a novel diagnostic imaging technologies that can be used for the diagnosis of tongue cancers such us Ultra High-Frequency Ultrasound (UHFUS), Diffusion-Weighted Imaging MRI (DWI-MRI), Dynamic Contrast-Enhanced MRI (DCE-MRI), Optical Coherence Tomography (OCT), Positron Emission Tomography (PET), Endoscopic images, and the other noninvasive imaging methods like vital staining, autofluorescence, Narrow-Band Imaging (NBI), and in vivo confocal microscopy. Besides that, imaging of tongue cancer requires a multimodality imaging approach to obtain accurate information about pathological condition such as PET/MRI, FDG PET/CT, and SPECT-CT. Conclusion: Each diagnostic imaging has limitations in imaging the patient's condition, so it can be used alone or in combination with one another to obtain accurate information about pathological conditions. FGD PET-CT and UHFUS reportedly provide a high level of sensitivity and specificity to diagnose and staging of tongue cancer.
Prevalensi dan Gambaran Radiografis Ameloblastoma di RSGM Universitas Hasanuddin: Sebuah Studi Retrospektif Tahun 2023 Dwiputri, Gavrila Samitra; Yunus, Barunawaty
Makassar Dental Journal Vol. 14 No. 1 (2025): Volume 14 Issue 1 April 2025
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35856/mdj.v14i1.974

Abstract

Latar Belakang: Ameloblastoma merupakan tumor odontogenik yang sebagian besar terjadi pada mandibula. Ameloblastoma biasanya terjadi pada dekade ketiga hingga kelima kehidupan. Secara radiografis, penampilan lesi bervariasi dan unik karena variasi anatominya. Tujuan: Untuk menganalisis kasus ameloblastoma, dengan penekanan pada prevalensi dan gambaran radiografi. Bahan dan Metode: Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan retrospektif dan desain cross-sectional. Sampel diambil secara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari Rumah Sakit Gigi Universitas Hasanuddin pada periode Januari 2023–Desember 2023. Sebanyak 13 kasus yang terdiagnosis secara klinis dan radiografis diikutsertakan dalam penelitian ini. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien yang terkena ameloblastoma berada pada kelompok usia 15-67 tahun. Pasien yang berusia antara 20 dan 29 tahun merupakan kelompok yang paling terkena dampak (46,15%). Rasio laki-laki: perempuan adalah 1,2:1. Semua kasus terjadi di mandibula dan memiliki keterlibatan unilateral (100%). Ameloblastoma tipe multilokular dan unilokular tercatat masing-masing sebanyak 8 kasus (61,54%) dan 5 kasus (38,46%). Gambaran soap-bubble (62.5%), spider-web-like pattern (25%), and honeycomb (12.5%) terlihat pada varietas multilokular. Resorpsi akar dengan derajat yang bervariasi terlihat jelas pada 8 kasus (61,54%). Kesimpulan: Ameloblastoma paling sering muncul pada dekade ketiga kehidupan, lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan, dan dominan bersifat multilokular. Radiografi merupakan bantuan penting untuk diagnosis berbagai jenis lesi mulut, terutama yang melibatkan tulang.