Nuraini Abdullah2
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Dakwah Pengurus Mesjid Dalam Meningkatkan Jamaah Di Mesjid An-Ni’ma Kelurahan Bonto Parang Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa Dicky Arwandi Tegema; Nuraini Abdullah2; M. Said
QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies Vol. 2 No. 1 (2023): QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/qanun.v2i1.372

Abstract

Strategi dakwah merupakan suatu rencana yang disusun sedemikian rupa agar pesan-pesan keagamaan yang disampaikan dapat diterima, dimengerti dan diikuti oleh masyarakat. Studi penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui strategi dakwah pengurus masjid dalam meningkatkan jamaah di Mesjid An-Ni’ma Kelurahan Bonto Parang dan memahami hambatan yang dihadapi oleh pengurus masjid dalam melakukan dakwah kepada masyarakat kelurahan Bonto Parang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara jelas dan nyata gejala dilapangan secara menyeluruh, kemudian mengungkapkan secara deskriptif tentang strategi dakwah pengurus masjid dalam meningkatkan jamaah di Mesjid An-Ni’ma. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan yaitu bahwa strategi dakwah yang dilakukan oleh pengurus masjid An-Ni’ma kepada jamaahdalam meningkatkan kesadaraan sholat berjamaah di mesjid, yaitu: mengadakan pengajian, mengundang penceramah atau dai’ yang berkualitas, program remaja mesjid, dan program TPA/TPQ di masjid. Faktor penghambat pengurus mesjid dalam melakukan dakwah kepada masyarakat untuk sholat berjamaah di mesjid, yaitu perbedaan pemahaman atau aliran keagamaan, akses jarak yang jauh untuk ke mesjid, dan kesibukan pekerjaan. Shalat berjamaah adalah salah satu simbol kebersamaan kaum muslimin. Orang yang pergi ke masjid dengan niat untuk melakukan shalat fardhu berjamaah dia akan mendapat keuntungan pahala yang lebih besar. Setiap langkahnya bernilai pahala. Karena itu, semakin jauh perjalanan ke masjid, semakin banyak pula pahalanya.