Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENENTUKAN KATA BAKU UNSUR SERAPAN SETELAH MENGALAMI PROSES MORFOFONEMIK SISWA KELAS VIII Ade Sugiawan; Yanti Rut Susanti; Rochmat Tri Sudrajat
Jurnal Mahasiswa Kreatif Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Mahasiswa Kreatif
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jmk-widyakarya.v1i1.125

Abstract

Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa, manusia dapat berinteraksi baik dengan sesamanya, lingkungannya, maupun dengan penciptanya. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas jalan pikirannya. Keterampilan ini diperoleh melalui latihan-latihan yang intensif dan bimbingan yang sistematis. Demikian pula dengan kemampuan berbahasa, khususnya berbicara dan menulis. Kemampuan berbicara dan menulis berhubungan pula dengan penguasaan kaidah-kaidah bahasa, di antaranya penguasaan kosakata, penguasaan kata baku dan tidak baku unsur serapan, penguasaan proses morfofonemik dan pembentukan kata. Morfofonemik adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan fonem yang timbul sebagai akibat pertemuan morfem dengan morfem lain. Kata-kata serapan yang mengalami proses morfofonemik, terkadang membuat kita sulit untuk membedakan mana yang baku dan mana yang tidak. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Oleh karena itu, perlu adanya pembahasan mengenai pengimbuhan yang benar khususnya tentang unsur serapan dari bahasa asing.
KURANGNYA PENGGUNAAN DAN PEMAHAMAN BERBAHASA SUNDA DI KALANGAN REMAJA Yanti Rut Susanti
Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora Vol. 1 No. 3 (2022): September : Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.691 KB) | DOI: 10.30640/dewantara.v1i3.403

Abstract

People as language users only act as narratives and care less about the problems that surround them. One of the regional languages, namely Sundanese, which is used by the Sundanese as a mother tongue, is now experiencing a shift because it is less used among teenagers. This study aims to avoid the local language (Sundanese) among teenagers. This study uses a quantitative descriptive method, the sample in this study were teenagers in the village area in the city of Cimahi. The research instrument used was a distributed questionnaire. The current phenomenon is that teenagers rarely use local languages. The position of regional languages ​​has decreased, including the use of Sundanese. This can be influenced by the use of a second language, both Indonesian and foreign languages. The youths show that Indonesian and foreign languages ​​have more respectable positions than the regions. Therefore, the use of the Sundanese language is considered important with a view to maintaining and maintaining the Sundanese language.