Air merupakan suatu kebutuhan dasar yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia. Kebutuhan manusia akan air mencakup air yang sesuai untuk digunakan dalam kegiatan memasak, mencuci, dan mandi yang bersih dan sehat, serta air yang aman untuk diminum. Kelayakan dari sebuah air minum yang dapat didistribusikan dipengaruhi dari beberapa parameter yang di bagi menjadi 2 jenis yaitu, fisika dan kimia. Meningkatkan ketersediaan air minum yang aman dapat memiliki dampak positif yang terlihat pada kesehatan. Di kota-kota besar masyarakat mengandalkan air minum dalam kemasan atau AMDK untuk memenuhi kebutuhan minum mereka, karena masyarakat menganggap AMDK lebih praktis dan lebih higienis. Namun beberapa tahun terakhir masyarakat merasakan adanya peningkatan harga dari AMDK, sehingga muncullah alternatif lain yaitu depot air minum isi ulang atau DAMIU. Namun banyak dari masyarakat belum mengetahui apakah depot-depot yang berada di masyarakat ini memenuhi standar untuk menjadi air minum atau tidak. Dari permasalahan ini, peneliti ingin membuat suatu sistem klasifikasi kualitasi air minum yang berada di depot air minum isi ulang yang akan memberikan informasi mengenai kadar pH, kekeruhan pada air, dan zat padat terlarut atau TDS kepada masyarakat. Sistem klasifikasi air minum ini dibekali dengan sensor pH-4502C, Sensor turbidity SEN0189, dan sensor TDS SEN0244. Lalu nantinya informasi yang telah didapati oleh sensor akan ditampilkan pada modul OLED, serta bantuan dari Arduino Uno sebagai mikrokontroler yang akan menjadi penghubung. Lalu metode Naïve Bayes akan digunakan sebagai metode klasifikasi dari hasil sensor yang telah dikeluarkan. Pada penelitian ini sudah dilakukan pengujian sensor dan klasifikasi yang hasilnya dimana, sensor pH-4502C mendapatkan nilai 98,62%, sensor turbidity SEN0189 terbukti efektif dengan hasil tegangan yang dikeluarkan untuk air jernih masih sekitar 4 Volt, sedangkan untuk air kotor tegangan yang dihasilkan dibawah 4 Volt, lalu untuk sensor TDS SEN0244 mendapatkan hasil sebesar 87,71%. Pada pengujian metode Naïve Bayes didapatkan nilai akurasi sebesar 100% dengan mengunakan 3 parameter dari total 12 kali percobaan di setiap parameter.