Kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS dipengaruhi oleh perbedaan tipe kepribadian, seperti sensing dan intuiting, dalam mengolah informasi dan mengevaluasi masalah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS dengan tipe kepribadian sensing dan intuiting. Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus digunakan, di mana data dikumpulkan melalui observasi langsung, analisis hasil tes, dan wawancara semi-terstruktur. Penelitian ini melibatkan 33 siswa kelas XI IPA di SMAN 1 Sungai Penuh, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan, dengan subjek penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling. Tes Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) digunakan untuk mengidentifikasi tipe kepribadian sensing dan intuiting, dengan dua siswa dari masing-masing tipe dipilih untuk mewakili kategorinya. Instrumen yang digunakan meliputi angket MBTI, tes matematika HOTS, serta wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan secara interaktif meliputi pra lapangan, pekerjaan lapangan, dan analisis data yang berfokus pada pola-pola berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS. Data direduksi dan diklasifikasikan berdasarkan kesalahan dalam membaca, memahami, dan mentransformasi masalah, sehingga perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa dengan tipe kepribadian sensing dan intuiting dapat diidentifikasi. Temuan ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dengan tipe kepribadian sensing dan intuiting berbeda dalam hal pengolahan informasi dan evaluasi, dimana siswa dengan tipe sensing lebih unggul dalam mengidentifikasi elemen-elemen penting dari soal, lebih teliti dalam menangani detail dan menyusun langkah-langkah penyelesaian secara terstruktur, namun sering kurang dalam mengevaluasi solusi secara mendalam dan mencari alternatif penyelesaian yang kreatif. Sebaliknya, siswa dengan tipe intuiting cenderung lebih eksploratif dan kreatif dalam mencari solusi, namun sering kali tidak sistematis dalam proses pemecahan masalah dan mengalami kesulitan menjelaskan langkah-langkah yang diambil secara logis.