Arfia, Kiara
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Self Confidence & Prestasi Belajar Kalkulus : Suatu Studi Korelasional di Perguruan Tinggi Arfia, Kiara; Handican, Rhomiy
Teorema: Teori dan Riset Matematika Vol 9, No 2 (2024): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/teorema.v9i2.13677

Abstract

Indikasi rendahnya prestasi kalkulus mahasiswa jurusan Tadris Matematika di IAIN Kerinci, yang diduga terkait dengan tingkat self-confidence yang kurang memadai. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara self-confidence dan prestasi kalkulus mahasiswa sebagai langkah mendukung peningkatan kualitas pendidikan, terutama di IAIN Kerinci. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Dari total populasi sebanyak 92 mahasiswa, dipilih 30 mahasiswa sebagai sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari dokumentasi dan angket self-confidence. Analisis data dimulai dengan uji prasyarat seperti uji normalitas yang menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,200. Uji linearitas dengan nilai Sig (2-tailed) Deviation from Linearity sebesar 0,938 (>0,05), mengindikasikan bahwa terdapat hubungan linear signifikan antara variabel self-confidence (X) dan Prestasi Kalkulus (Y). Pada uji regresi linear sederhana, koefisien regresi Self-Confidence (X) terhadap Prestasi Kalkulus (Y) adalah -21,922 dengan nilai yang signifikan, menunjukkan bahwa setiap peningkatan sebesar 1% dalam Self-Confidence menyebabkan penurunan sebesar 1.134 dalam Prestasi Kalkulus. Sementara uji hipotesis menunjukkan bahwa Self-Confidence memiliki pengaruh tidak signifikan sebesar 11% terhadap variasi dalam prestasi Kalkulus. Dari hasil diatas dapat disimpulkan Self-confidence memiliki pengaruh negatif terhadap prestasi kalkulus atau tidak terdapatnya hubungan diantara ke-2 variabel tersebut. implikasinya adalah perlunya penekanan lebih pada faktor-faktor lain seperti metode belajar, kualitas pengajaran, dan pemahaman materi sebagai strategi utama untuk meningkatkan prestasi belajar Kalkulus.
SENSING VS INTUITING : ANALISA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENYELESAIKAN MASALAH HOTS (HIGHER ORDER THINGKING SKILLS) Arfia, Kiara; Handican, Rhomiy
Jurnal Silogisme : Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya Vol 9 No 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/silogisme.v9i2.10292

Abstract

Kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS dipengaruhi oleh perbedaan tipe kepribadian, seperti sensing dan intuiting, dalam mengolah informasi dan mengevaluasi masalah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS dengan tipe kepribadian sensing dan intuiting. Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus digunakan, di mana data dikumpulkan melalui observasi langsung, analisis hasil tes, dan wawancara semi-terstruktur. Penelitian ini melibatkan 33 siswa kelas XI IPA di SMAN 1 Sungai Penuh, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan, dengan subjek penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling. Tes Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) digunakan untuk mengidentifikasi tipe kepribadian sensing dan intuiting, dengan dua siswa dari masing-masing tipe dipilih untuk mewakili kategorinya. Instrumen yang digunakan meliputi angket MBTI, tes matematika HOTS, serta wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan secara interaktif meliputi pra lapangan, pekerjaan lapangan, dan analisis data yang berfokus pada pola-pola berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS. Data direduksi dan diklasifikasikan berdasarkan kesalahan dalam membaca, memahami, dan mentransformasi masalah, sehingga perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa dengan tipe kepribadian sensing dan intuiting dapat diidentifikasi. Temuan ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dengan tipe kepribadian sensing dan intuiting berbeda dalam hal pengolahan informasi dan evaluasi, dimana  siswa dengan tipe sensing lebih unggul dalam mengidentifikasi elemen-elemen penting dari soal, lebih teliti dalam menangani detail  dan menyusun langkah-langkah penyelesaian secara terstruktur, namun sering kurang dalam mengevaluasi solusi secara mendalam dan mencari alternatif penyelesaian yang kreatif. Sebaliknya, siswa dengan tipe intuiting cenderung lebih eksploratif dan kreatif dalam mencari solusi, namun sering kali tidak sistematis dalam proses pemecahan masalah dan mengalami kesulitan menjelaskan langkah-langkah yang diambil secara logis.