Petani membutuhkan pupuk baik organik maupun anorganik yang dapat membantu dalam meningkatkan produktivitas pertaniannya. Begitupun dengan masyarakat Desa Argapura yang terletak di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, yang masih banyak beraktivitas sebagai petani dan pekebun. Namun, sebagian besar petani di desa tersebut masih mengandalkan pupuk anorganik yang dapat berdampak buruk bagi ekosistem di sekitarnya dan cenderung membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan pupuk organik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan penyuluhan mengenai pembuatan pupuk organik photosynthetic bacteria (PSB). Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya petani hingga mampu membuat pupuk PSB secara mandiri dan menggunakannya sebagai pupuk pendukung yang dapat memaksimalkan produktivitas pertanian serta mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Pelaksanaan penyuluhan diawali dengan mengukur pengetahuan para petani mengenai pupuk PSB, kemudian pemberian materi pupuk PSB, demonstrasi pembuatan pupuk PSB, dan terakhir memberikan motivasi kepada petani bahwa produk pupuk PSB yang dihasilkan dapat menjadi peluang usaha. Sebelum didemonstrasikan secara langsung kepada para petani, pupuk PSB telah melalui eksperimen dan uji coba terhadap tanaman cabai terlebih dahulu serta dilakukan pengemasan dan pelabelan pada produk pupuk PSB yang sudah jadi. Hasil dari penyuluhan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan para petani tentang pupuk alternatif yaitu pupuk PSB dan cara pembuatannya serta tumbuhnya jiwa kewirausahaan para petani. Hasil lainnya yaitu terciptanya produk dan video edukasi pupuk PSB.