PT Adi Bina Sarana Medika adalah distributor obat dan alat kesehatan salah satunya untuk beberapa pelanggan baik apotek maupun perusahaan besar. Namun, saat ini dalam melakukan pemesanan barang terdapat total biaya cukup besar untuk persediaan obat. Besarnya biaya persediaan tersebut diakibatkan karena frekuensi pemesanan yang cukup tinggi. Saat ini perusahaan menggunakan metode lot for lot dimana pemesanan dilakukan hanya untuk memenuhi satu periode saja. Penggunaan metode lot for lot tersebut masih menyebabkan tingginya total biaya persediaan karena tingginya frekuensi pemesanan yang dilakukan oleh perusahaan. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan antara metode lot for lot dengan metode algoritma Wagner-Within. Tujuan perbandingan tersebut adalah untuk mengetahui manakah metode yang tepat untuk menciptakan total biaya persediaan yang lebih optimal, ekonomis dan efisien. Penggunaan algoritma Wagner-Within ini menggunakan perhitungan dengan memilih periode pemesanan terbaik sehingga biaya seperti pembelian dan penyimpanan dapat dioptimalkan menjadi lebih ekonomis. Berdasarkan hasil perhitungan algoritma Wagner-Within, frekuensi pemesanan mengalami penurunan dengan jumlah kuantitas pemesanan bertambah. Total biaya persediaan dengan menggunakan algoritma Wagner-Within sebesar Rp 2.410.200 lebih ekonomis dibandingkan dengan menggunakan metode lot for lot perusahaan sebesar Rp 4.800.000 sehingga adanya penghematan menggunakan algoritma Wagner-Within sebesar Rp 2.389.800 atau lebih hemat 50%.