Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Ekodestinasi : Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata

Stunting dan Ketimpangan Sosial: Implementasi Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting di Kecamatan Sambas Halim; Nursyifa, Ferzie
Ekodestinasi Vol. 3 No. 1 (2025): EKODESTINASI: Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata
Publisher : CV Global Research Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59996/ekodestinasi.v3i1.144

Abstract

Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi berulang, stimulasi psikososial yang tidak memadai, serta kurangnya pengetahuan dan informasi orang tua mengenai stunting. Faktor-faktor utama penyebab stunting antara lain praktik pemberian kolostrum dan ASI eksklusif yang tidak optimal, pola konsumsi anak yang kurang bergizi, penyakit infeksi, terbatasnya akses dan ketersediaan bahan makanan, serta kondisi sanitasi dan kesehatan lingkungan yang buruk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengungkap realitas sosial secara mendalam dan objektif sebagaimana adanya. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program penurunan stunting di Kecamatan Sambas belum optimal, di antaranya karena belum seluruh balita terdata atau terukur secara menyeluruh sehingga validitas data belum mencapai 100%. Selain itu, rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat turut menjadi tantangan utama, sehingga peran Balai Penyuluhan KB dalam edukasi gizi dan kesehatan sangat diperlukan, meskipun hingga saat ini belum berjalan secara maksimal. Kabupaten Sambas sendiri baru menerapkan kebijakan sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Meskipun data menunjukkan adanya penurunan angka stunting, hal tersebut belum sepenuhnya valid mengingat bayi yang baru lahir belum dapat dikategorikan stunting karena masih berada dalam fase pencegahan. Penanggulangan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, dan peningkatan akses terhadap pangan bergizi serta layanan kesehatan yang terjangkau perlu dilakukan untuk menurunkan prevalensi stunting.