Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Pengendalian Mutu Produk Garam Halus Beryodium Menggunakan Metode Lean Six Sigma Andika Heryanto; Ika Yuliatin
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 17, No 1 (2023): TEKNOTAN, April 2023
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol17n1.2

Abstract

PT. Garam merupakan industri yang memproduksi garam halus beryodium yang berlokasi di kabupaten Sampang, Jawa Timur. Perusahaan mempunyai permasalahan dalam proses produksi yaitu masih ditemukanya produk cacat. Jenis cacat pada produk garam yaitu garam kusam, garam kurang yodium, dan berat kotor tidak sesuai yang meliputi berat kurang dari standar dan berat melebihi standar. Tujuan penelitian yaitu mendapatkan nilai performance pengendalian mutu, mengetahui faktor penyebab kecacatan produk garam halus beryodium di PT. Garam, serta mendapatkan strategi dalam memperbaiki mutu produk. Metode lean six sigma digunakan dalam penelitian melalui tahapan define, measurement, analyze, improvement, dan control (DMAIC). Pengumpulan data melalui observasi selama 40 hari dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai performance pengendalian mutu di PT. Garam sebesar 4,313. Faktor yang menjadi prioritas penyebab cacat produk yaitu patokan kalibrasi timbangan tidak sesuai standar, sensor timbangan tidak stabil, mesin terjadi kerusakan, kondisi lapangan tidak sesuai SOP, dan mesin yang mengembun. Strategi perbaikan yang diusulkan untuk menekan adanya cacat produk yaitu melakukan kalibrasi timbangan, melakukan pergantian mesin pengemas, membuat jadwal preventive maintenance mesin, memberikan sosialisasi kepada operator tentang perawatan mesin produksi dan melakukan penggantian mesin pengering. Kemudian melakukan pengeringan pada setiap mesin produksi. Manfaat dari penelitian adalah menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengendalian mutu pada proses produksi garam. Kemudian menjadi masukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam produksi produk garam. 
Analisis Pengendalian Mutu Produk Garam Halus Beryodium Menggunakan Metode Lean Six Sigma Andika Heryanto; Ika Yuliatin
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 17, No 1 (2023): TEKNOTAN, April 2023
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol17n1.2

Abstract

PT. Garam merupakan industri yang memproduksi garam halus beryodium yang berlokasi di kabupaten Sampang, Jawa Timur. Perusahaan mempunyai permasalahan dalam proses produksi yaitu masih ditemukanya produk cacat. Jenis cacat pada produk garam yaitu garam kusam, garam kurang yodium, dan berat kotor tidak sesuai yang meliputi berat kurang dari standar dan berat melebihi standar. Tujuan penelitian yaitu mendapatkan nilai performance pengendalian mutu, mengetahui faktor penyebab kecacatan produk garam halus beryodium di PT. Garam, serta mendapatkan strategi dalam memperbaiki mutu produk. Metode lean six sigma digunakan dalam penelitian melalui tahapan define, measurement, analyze, improvement, dan control (DMAIC). Pengumpulan data melalui observasi selama 40 hari dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai performance pengendalian mutu di PT. Garam sebesar 4,313. Faktor yang menjadi prioritas penyebab cacat produk yaitu patokan kalibrasi timbangan tidak sesuai standar, sensor timbangan tidak stabil, mesin terjadi kerusakan, kondisi lapangan tidak sesuai SOP, dan mesin yang mengembun. Strategi perbaikan yang diusulkan untuk menekan adanya cacat produk yaitu melakukan kalibrasi timbangan, melakukan pergantian mesin pengemas, membuat jadwal preventive maintenance mesin, memberikan sosialisasi kepada operator tentang perawatan mesin produksi dan melakukan penggantian mesin pengering. Kemudian melakukan pengeringan pada setiap mesin produksi. Manfaat dari penelitian adalah menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengendalian mutu pada proses produksi garam. Kemudian menjadi masukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam produksi produk garam. 
PRODUCTION QUALITY CONTROL ANALYSIS OF HARUM MANIS USING THE SIX SIGMA METHOD (CASE STUDY: MSME HARUM MANIS, LAMONGAN) Andika Yuli Heryanto; Moh Ferdiansyah
Agroindustrial Technology Journal Vol. 7 No. 2 (2023): Agroindustrial Technology Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/atj.v7i2.9268

Abstract

The Harum Manis was a popular traditional food in the 1990s made from sugar, flour, and food coloring. MSME Harum Manis is an MSME that produces harum manis snacks that have been in production since 2012. The author's observations found that the company had problems in its production process, namely, defective products. Types of harum manis product defects are stable fracture, rough fracture, and soft looseness. This research aims to identify the factors that cause product defects, calculate the sigma value in the production harum manis products, and provide suggestions for improving the quality control of harum manis production. The research uses the six sigma method with the concept of DMAIC (define, measure. analyze, improve, and control). The sample used in each data collection is 30 kg. The defect factors for the harum manis product are the slow gulali withdrawal process, the employees being less skilled, the lack of employee training, the addition of flour needs to be more stable, and the production room is now open. The sigma level obtained from MSME Harum Manis in October was 3.4, while in November, a sigma value of 3.28 was obtained. Proposed improvements include conducting training for new and old workers on an ongoing basis, making standard operating procedures (SOP) for workers, making SOP regarding the production process in detail, and closing the production room during production.
Analisis pengendalian mutu keju mozzarella menggunakan metode six sigma (studi kasus CV. ABC Malang) Pujo Mulyono; Heryanto, Andika Yuli
JENIUS : Jurnal Terapan Teknik Industri Vol 4 No 1 (2023): JENIUS: Jurnal Terapan Teknik Industri
Publisher : LPPMPK - Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/jenius.v4i1.464

Abstract

CV. ABC adalah perusahaan yang memperoduksi keju mozzarella dengan merek chizzu. Permasalahan CV. ABC adalah masih ditemukan produk cacat. Berdasarkan observasi penulis ditemukan dua jenis cacat produk yaitu kemasan bocor dan keju tidak mulur. Perlu upaya pengendalian mutu untuk mengurangi terjadinya produk cacat. Tujuan penelitian adalah menentukan nilai sigma pada pengendalian mutu produk keju mozzarella, mengidentifikasi faktor terjadinya produk cacat, dan memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi terjadinya produk cacat. Penelitian menggunakan metode Six Sigma yang dikerjakan berdasarkan pendekatan define, measure, improve dan control (DMAIC). Pengumulan data melalui observasi dan wawancara. Observasi dilakukan selama 25 hari. Nilai sigma yang diperoleh pada CV.ABC pada bulan September dan Oktober adalah 0,5. Faktor penyebab terjadinya kecacatan keju adalah kelalaian karyawan dalam penambahan bahan baku, konsentrasi karyawan menurun (karyawan banyak bergurau), kelalaian karyawan saat pengencekan suhu, instrukasi kerja kurang jelas, dan suhu mesin strecher tidak stabil. Usulan perbaikan yang dilakukan adalah membuat SOP tertulis untuk pekerja, memberikan peringatan atau teguran kepada karyawan apabila melakukan kesalahan dan melakukan evaluasi setiap seminggu sekali. Kemudian membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang proses produksi secara detail dan terperinci serta melakukan perawatan dengan rutin pada semua mesin yang digunakan dalam proses produksi
Development of corn supply chain strategy in East Java based on logistics cost structure and marketing efficiency Andika Yuli Heryanto; Novita Erma Kristanti; Kuncoro Harto Widodo
AGROINTEK Vol 19, No 1 (2025)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v19i1.26661

Abstract

East Java has the highest corn production center, with a percentage of 26.24%. The highest production occurred in 2022, reaching 6,608,822 tons. The market's corn supply instability occurs due to uneven harvest patterns. Price disparities between consumers and farmers occur because many supply chain actors are involved, causing losses to supply chain actors. The impact of the El Nino phenomenon can increase logistics costs, especially in procurement activities. This research aims to develop a supply chain strategy based on an analysis of logistics cost structure, marketing margin, profit margin ratio, and farmer's share. Primary data were gathered through interviews and observations. There were 98 respondents, distributed across three regencies : Kediri, Jember, and Tuban. Calculation of logistics cost structure used the ABC method with descriptive statistical analysis. The supply chain strategy was arranged through FGD with several participants. The results of the logistics cost analysis showed that the most significant proportion of logistics costs for corn supply chain actors is in procurement activities, with a percentage of 63.09% and a total cost of IDR 1,649,304 per kg of corn. Marketing is inefficient because marketing margins and profit margin ratios are not evenly spread across all tiers. The supply chain strategy at the farmer level includes standardizing fertilizer use, choosing the proper fertilization method, and using pesticides in a timely and appropriate dose. Apart from that, there is the purchase of superior corn seeds, using seed planters, and maximizing the number of laborers. The supply chain strategy at the collector trader and large trader tier in transportation activities includes maximizing vehicle loads and creating corn storage areas in each corn production center area
Marketing Efficiency of Corn Across Different Supply Chains in East Java Heryanto, Andika Yuli
JASc (Journal of Agribusiness Sciences) Vol 9, No 2 (2025): "JASc" JOURNAL OF AGRIBUSINESS SCIENCES
Publisher : JASc (Journal of Agribusiness Sciences)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jasc.v9i2.24826

Abstract

Corn production in East Java Province in the first quarter reached 42.50%, which caused the corn supply to be unstable. The disparity in prices between farmers and consumers results in losses for farmers. The large number of supply chain actors causes profits to decrease. The research focuses on supply chain analysis related to each pattern's product, financial, and information flow. Apart from that, it discusses marketing efficiency analysis. Primary data collection used direct observation and in-depth interviews. The sampling method uses convenience and snowball sampling. The research results show four supply chain patterns with supply chain actors: farmers, collector traders, large traders, and consumers. The payment methods used are direct and temporary payments. Important information needed by supply chain actors is corn prices, corn standardization, corn packaging, delivery schedules, and estimates of the amount of corn sent. Efficient marketing is in the second and fourth supply chain patterns because the profit margin ratio is more than one. The profit margin ratio values for farmers and collector traders in the second pattern are 1.52 and 1.94, which indicate that marketing is efficient. The value of the profit margin ratio for farmers in the fourth pattern is 1.46, so marketing is efficient.