Sasaran percepatan penurunan stunting meliputi periode kehamilan hingga remaja, dimana setiap periode kehidupan mempunyai peluang untuk memperbaiki kegagalan pertumbuhan masa lampau. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan hasil evaluasi implementasi kebijakan Rencana Aksi Daerah (RAD) membangun generasi unggul melalui 8000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) tahun 2021-2025 Kota Yogyakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah mix method, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan desain cross sectional meliputi analisis situasi kesehatan dan faktor yang berkaitan serta capaian program. Sumber data diperoleh dari dokumen laporan data rutin dan web resmi lainnya. Data dianalisis dengan cara deskriptif dengan menyajikan proporsi, trend, narasi, tabel dan gambar. Sedangkan penelitian kualitatif dilakukan dengan desain rapid assessment procedures (RAP) melalui FGD dan in depth interview serta dianalisis secara manual berdasarkan tema dan sub-sub tema. Instrumen penelitian ini adalah panduan wawancara, panduan FGD dan recorder. Hasil penelitian menyatakan bahwa prevalensi stunting di Kota Yogyakarta telah mengalami penurunan. Hingga akhir tahun 2023, evaluasi penanggulangan stunting dilakukan dengan menggunakan indikator sesuai Perpres tahun 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, namun evaluasi dengan indikator yang tertera dalam RAD 8000 HPK belum dilaksanakan secara menyeluruh. Beberapa faktor yang mendukung penurunan prevalensi stunting adalah komitmen pimpinan daerah, tata kelola stunting yang baik, capaian program yang tinggi/diatas target, indeks pembangunan manusia (IPM) dan rata-rata lama sekolah (RLS) yang tinggi. Sedangkan faktor penghambat penurunan stunting adalah kesenjangan ekonomi, pengetahuan, partisipasi masyarakat ke Posyandu, perilaku buang sampah sembarangan dan akses layanan jaminan kesehatan bagi penduduk non KTP Kota Yogyakarta.