p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Pena Wimaya
Pramadevi, Nabila Kirana
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Kebijakan Sekuritasi Jepang untuk Mengatasi Isu Penurunan Angka Kelahiran Tahun 2005-2022 Fatimah, Anmita Intan; Pramadevi, Nabila Kirana; Handayani, Apriyanti Eka; Maharani, Dyah Puspa
Jurnal Pena Wimaya Vol 4, No 1 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i1.11847

Abstract

Sebagai salah satu faktor krusial keberlangsungan dan kesinambungan negara, angka kelahiran di suatu negara merupakan agenda rutin yang akan terus dikaji para pembuat kebijakan. Sebagai negara yang secara masif dan berkelanjutan mengalami penurunan angka kelahiran, pemerintah Jepang secara berkala menetapkan berbagai kebijakan guna menekan penurunan angka kelahiran masyarakatnya. Upaya ini merupakan langah sekuritisasi pemerintah untuk mengatasi ancaman ketidakamanan negara dari segi ancaman kepunahan populasi masyarakat Jepang. Sekuritisasi merupakan upaya aktor negara dalam menjadikan suatu isu politis sebagai permasalahan keamanan untuk dapat melakukan langkah-langkah tertentu demi mengatasi ketidakamanan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektifitas dari upaya sekuritisasi Jepang dalam meningkatkan angka kelahiran di Jepang. Penelitian akan dikaji dan difokuskan pada evaluasi kebijakan publik dengan indikator kenaikan ataupun penurunan angka kelahiran. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif kualitatif, penulis mengambil data dari internet yang menjadi sumber informasi utama dari website Pemerintah Jepang beserta sumber jurnal atau berita lainnya. Lalu, data tersebut akan dianalisis dengan deskripsikan sebaik mungkin untuk mengaitkan data dengan kerangka berfikir yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan yang ditetapkan Jepang masih belum efektif karena pemerintah cenderung lebih fokus dalam penanganan masalah yang timbul di permukaan, ketimbang meninjau dan mengupayakan perubahan sistem yang ada di masyarakat.
Efektivitas Kebijakan Sekuritasi Jepang untuk Mengatasi Isu Penurunan Angka Kelahiran Tahun 2005-2022 Fatimah, Anmita Intan; Pramadevi, Nabila Kirana; Handayani, Apriyanti Eka; Maharani, Dyah Puspa
Jurnal Pena Wimaya Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i1.11847

Abstract

Sebagai salah satu faktor krusial keberlangsungan dan kesinambungan negara, angka kelahiran di suatu negara merupakan agenda rutin yang akan terus dikaji para pembuat kebijakan. Sebagai negara yang secara masif dan berkelanjutan mengalami penurunan angka kelahiran, pemerintah Jepang secara berkala menetapkan berbagai kebijakan guna menekan penurunan angka kelahiran masyarakatnya. Upaya ini merupakan langah sekuritisasi pemerintah untuk mengatasi ancaman ketidakamanan negara dari segi ancaman kepunahan populasi masyarakat Jepang. Sekuritisasi merupakan upaya aktor negara dalam menjadikan suatu isu politis sebagai permasalahan keamanan untuk dapat melakukan langkah-langkah tertentu demi mengatasi ketidakamanan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektifitas dari upaya sekuritisasi Jepang dalam meningkatkan angka kelahiran di Jepang. Penelitian akan dikaji dan difokuskan pada evaluasi kebijakan publik dengan indikator kenaikan ataupun penurunan angka kelahiran. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif kualitatif, penulis mengambil data dari internet yang menjadi sumber informasi utama dari website Pemerintah Jepang beserta sumber jurnal atau berita lainnya. Lalu, data tersebut akan dianalisis dengan deskripsikan sebaik mungkin untuk mengaitkan data dengan kerangka berfikir yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan yang ditetapkan Jepang masih belum efektif karena pemerintah cenderung lebih fokus dalam penanganan masalah yang timbul di permukaan, ketimbang meninjau dan mengupayakan perubahan sistem yang ada di masyarakat.