Nur Echa, Aryvaldho
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBEDAAN TATA KELOLA AUDIT SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA: ANALISIS TERHADAP PRAKTIK DAN REGULASI AUDIT SYARIAH (STUDI LITERATUR DI INDONESIA DAN MALAYSIA) Nur Echa, Aryvaldho; Shalauddin, Yusuf
Accounting Research Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Maret
Publisher : Department of Accounting, Faculty of Economics, Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56244/accrual.v2i2.752

Abstract

Penelitian ini mengulas struktur dan proses audit syariah serta tata kelola perusahaan di Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Indonesia dan Malaysia. Dalam konteks Indonesia, audit syariah dihadapkan pada tantangan seperti pemenuhan standar AAOFI dan sertifikasi SAS yang belum optimal, sementara di Malaysia, regulasi audit syariah lebih terperinci dan komprehensif. Perbandingan menunjukkan bahwa regulasi di Malaysia lebih matang, dengan keterlibatan pihak eksternal seperti auditor independen, auditor internal, dan lembaga pengawas syariah yang lebih diakui. Meskipun demikian, kedua negara menunjukkan komitmen untuk meningkatkan tata kelola audit syariah melalui peningkatan regulasi, pemahaman, dan keterlibatan pihak eksternal. Kesimpulannya, perbandingan ini mencerminkan tantangan dan potensi pengembangan di bidang audit syariah di Indonesia dan Malaysia.
PERBEDAAN TATA KELOLA AUDIT SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA: ANALISIS TERHADAP PRAKTIK DAN REGULASI AUDIT SYARIAH (STUDI LITERATUR DI INDONESIA DAN MALAYSIA) Nur Echa, Aryvaldho; Shalauddin, Yusuf
Accounting Research Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Accounting Research Journal (March 2024 - Aug 2024)
Publisher : Department of Accounting, Faculty of Economics, Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56244/accrual.v2i2.752

Abstract

Penelitian ini mengulas struktur dan proses audit syariah serta tata kelola perusahaan di Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Indonesia dan Malaysia. Dalam konteks Indonesia, audit syariah dihadapkan pada tantangan seperti pemenuhan standar AAOFI dan sertifikasi SAS yang belum optimal, sementara di Malaysia, regulasi audit syariah lebih terperinci dan komprehensif. Perbandingan menunjukkan bahwa regulasi di Malaysia lebih matang, dengan keterlibatan pihak eksternal seperti auditor independen, auditor internal, dan lembaga pengawas syariah yang lebih diakui. Meskipun demikian, kedua negara menunjukkan komitmen untuk meningkatkan tata kelola audit syariah melalui peningkatan regulasi, pemahaman, dan keterlibatan pihak eksternal. Kesimpulannya, perbandingan ini mencerminkan tantangan dan potensi pengembangan di bidang audit syariah di Indonesia dan Malaysia.