Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektifitas Akupresure dalam Mengatasi Gangguan Tidur pada Menopause erika, nurlia; sapitri, wiwik; Sofiyanti, Ida
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menopause is a process in the natural reproductive cycle that is no longer able to meet the hormone estrogen. Menopause who experience sleep disorders 750 people  year. The prevalence of sleep disorders in Indonesia is quite high, around 50%. The healt problems that are often encountered in menopause are immobilization, postural instability, urinary incontinence, infection, impairment of senses, inanition, iatrogenic, insomnia, intellectual impairment, isolation, impecunity, impation, immune deficiency, and impotence. From the problems mentioned above, there are several problems, that can affect menopause productivity, one of which is insomnia. This community service is carried out in stages, namely selection of menopausal elderly, licensing of village midwives, implementation of activities, evaluation.This service aims to examine the effectiveness of acupressure in overcoming sleep disturbances in menopause. The population of this service is menopause 20 people. This activity uses leaflet media and is carried out oflline (face to face). Abstrak Menopause merupakan suatu proses dalam siklus reproduksi alamiah yang tidak lagi sanggup memenuhi hormon estrogen. Menopouse yang mengalami gangguan tidur 750 orang per tahunnya. Prevalensi gangguan tidur di Indonesia cukup tinggi sekitar 50%.Adapun masalah kesehatan yang sering ditemui pada menopouse adalah immobilisasi, instabilitas postural, inkontinentia urine, infection, impairment of senses, inanition, iatrogenic, insomnia, gangguan intelektual, isolasi, ketidak berdayaan, impasi, defisiensi imun, dan impotence. Dari masalah tersebut di atas, ada beberapa masalah yang bisa mempengaruhi produktifitas menopouse, salah satunya adalah insomnia. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tahapan yaitu pemilihan pasien menopause, perizinan pada bidan desa, pelaksanaan kegiatan, evaluasi. Pengabdian ini bertujuan untuk mengkaji efektifitas akupresure dalam mengatasi gangguan tidur pada menopause. Populasi pengabdian ini adalah menopause 20 orang. Kegiatan ini menggunakan media leaflet dan dilakukan secara luring (tatap muka).
Optimalisasi Fisik dan Mental Ibu Hamil dengan Prenatal Yoga dan Afirmasi Positif Rudin, Oktaviana Pratiwi; Erika, Nurlia; Salafas, Eti
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.277 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i1.1620

Abstract

Pregnancy is a physiological process, during pregnancy pregnant women experience physical and psychological changes that can cause discomfort. One of the efforts to overcome this discomfort is by doing Prenatal Yoga. Prenatal yoga is a sport that emphasizes respiratory movements, stretching, and strengthening which is useful for reducing complaints of pregnant women and preparing for physical fitness during childbirth. Research conducted by Islam, found that the health condition of the mother before prenatal yoga experienced one to three pregnancy complaints as much as 69%, the remaining more than three complaints 31% while the mother's health condition after doing prenatal yoga 58.6% did not experience pregnancy complaints and 41% experienced one to three complaints due to pregnancy. Physical fitness activities combined with positive affirmations really help mothers reduce complaints of discomfort during pregnancy while preparing physically and psychologically for childbirth. The purpose of this community service is to teach Prenatal yoga and positive affirmations to pregnant women through a class for pregnant women in Pringapus which is attended by 10 pregnant women. The result is a change in knowledge, attitudes and skills of pregnant women about prenatal yoga and positive affirmations. It is expected that pregnant women apply prenatal yoga and positive affirmations independently and regularly.ABSTRAKKehamilan merupakan proses fisiologis, selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Salah satu upaya mengatasi ketidaknyamanan tersebut dengan melakukan Prenatal Yoga. Prenatal yoga adalah olahraga yang menekankan pada gerakan respirasi, peregangan, serta penguatan yang bermanfaat untuk mengurangi keluhan ibu hamil dan mempersiapkan kebugaran fisik saat persalinan. Penelitian yang dilakukan Islami, diperoleh kondisi kesehatan ibu sebelum prenatal yoga mengalami satu hingga tiga keluhan kehamilan sebanyak 69%, sisanya lebih dari tiga keluhan 31% sedangkan kondisi kesehatan ibu setelah melakukan prenatal yoga 58.6% tidak mengalami keluhan kehamilan dan 41% mengalami satu hingga tiga keluhan karena kehamilan. Aktifitas fisik kebugaran yang dipadukan dengan afirmasi positif sangat membantu ibu mengurangi keluhan ketidaknyamanan selama kehamilan sekaligus mempersiapkan fisik dan psikologis untuk menghadapi persalinan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengajarkan Prenatal yoga dan afirmasi positif kepada ibu hamil melalui kelas ibu hamil di Desa Pringapus yang diikuti oleh 10 ibu hamil. Hasilnya ada perubahan pengetahuan, sikap dan ketrampilan ibu hamil tentang prenatal yoga dan afirmasi positif. Diharapkan ibu hamil menerapkan prenatal yoga dan afirmasi positif secara mandiri dan teratur.
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN “ISI PIRINGKU” PADA BALITA DI DESA BEJATEN UNTUK MENCEGAH STUNTING oktianti, dian; Mariatun, Mariatun; Erika, Nurlia
Journal of Community Empowerment Vol 2, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/joce.v2i2.20368

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan gangguan pada tumbuh kembang oleh anak yang diakibatkan karena gizi buruk, kejadian infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Stunting adalah salah satu permasalahan gizi yang menjadi fokus Pemerintah Indonesia. Di Desa Bejaten berdasarkan observasi awal, terdapat 15 balita yang akan dilakukan skrining stunting, pengukuran dilakukan pada saat pelaksanaan Posyandu. Kondisi ini yang mendorong tim pengabdian kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan pemberian makanan tambahan kepada para balita tersebut. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kejadian stunting, sehingga pertumbuhannya tidak akan mengalami gangguan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah dengan melakukan skrining, pemberian makanan tambahan serta memberikan edukasi terkait stunting. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 7-25 Agustus. Hasil skrining menunjukkan 4(28,57%) balita masuk dalam kategori stunting, sedangkan 11(78,57%) tidak mengalami stunting. Untuk balita yang masuk dalam kategori stunting kemudian diberikan makanan tambahan sebanyak tiga kali. Setelah mendapatkan makanan tambahan dilakukan penimbangan berat badan, dan diperoleh hasil mengalami kenaikan berat badan. Para ibu juga diberikan edukasi mengenai bahaya stunting dan resep serta variasi menu makanan. Dengan adanya edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kreatifitas ibu, sehingga nafsu makan balita naik karena adanya variasi makanan sehari-hari. Hasil akhir yang diharapkan adalah tidak adal lagi balita yang mengalami stunting. Kata kunci: balita; stunting; pemberian makanan tambahan; berat badan ABSTRACT Stunting is a developmental disorder in children caused by poor nutrition, repeated infections and inadequate psychosocial stimulation. Stunting is one of the nutritional problems that the Indonesian Government focuses on. In Bejaten Village based on initial observations, there are 15 toddlers who will be screened for stunting, measurements are taken during the implementation of Posyandu. This condition encouraged the community service team to carry out additional feeding activities for these toddlers. This is expected to reduce the incidence of stunting, so that their growth will not be impaired. The method of implementing community service activities is by screening, providing additional food and providing education related to stunting. This activity was carried out from August 7-25. The screening results showed that 4 (28.57%) toddlers fell into the stunting category, while 11 (78.57%) did not experience stunting. For toddlers who fall into the stunting category then given additional food three times. After getting additional food, weight weighing was carried out, and the results obtained had increased weight. Mothers are also given education about the dangers of stunting and recipes and variations of the food menu. With this education, it is hoped that it can increase the creativity of mothers, so that the toddler's appetite increases due to the variety of daily food. The expected end result is that there are no more stunted toddlers. Keywords: under-five; stunting; supplementary feeding; body weight.