Rini Septianasari
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Literature Review: Sikap dan Pengetahuan Catin Terhadap Pemeriksaan Hepatitis B dan HIV pada Skrining Pranikah Manik, Frisca Anggraeni; Hapsari Windayanti; Rini Septianasari; Ikka Bella Seftiyani; Denil Shintiya; Dita Sintama
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marriage is a means of procreation and regeneration of the nation's human resources. Regeneration should be maintained in order to obtain superior human resources free from infectious diseases, including Hepatitis B (HBV) and Human Immunodeficiency Virus (HIV). In the midst of increasing prevalence of HIV and HBV from year to year globally and nationally, the rate of vertical transmission is also increasing. Screening examinations are needed to reduce mortality, morbidity, and the financial burden on the state. This is what drives the importance of premarital HBV and HIV screening for prospective brides (Catin). Differences in policy and program implementation make this policy not optimal. Several obstacles such as culture, education, economy, and stigmatization made it difficult to implement the program. This literature review research was conducted to examine the attitudes and behavior of premarital HIV and HBV screening for prospective brides and grooms. A total of 6 journals from pubmed and google scholar were reviewed after going through the inclusion criteria screening: Journals published in 2016 – 2023, in English or Indonesian, can be accessed in full text. The results of the review show that the catin volunteering rate for HBV and HIV testing is quite high, although this number can be maximized through premarital transmission education and counseling to increase confidence. Adult age, higher education, economic level, up to men showed higher results of understanding and volunteering for HIV and HBV testing. Reluctance to take tests tends to be caused by unpreparedness in dealing with the results (stigmatization) and post-test treatment. Support and socialization are needed either by friends, family, or educational/health institutions. Some of the strongest factors in motivating premarital Hepatitis B and HIV tests are knowledge, trust, norms, assurance of confidentiality, and costs. Thus, obstacles in the form of reluctance can be overcome through these things.   Abstrak Pernikahan merupakan sarana prokreasi dan regenerasi sumber daya manusia bangsa. Regenerasi selayaknya dijaga agar didapatkan sumber daya manusia unggul terbebas dari penyakit menular, diantaranya Hepatitis B (HBV) dan Human Immunodeficiecy Virus (HIV). Di tengah meningkatnya prevalensi HIV dan HBV dari tahun ke tahun secara global dan nasional, angka penularan vertikal juga ikut meningkat. Dibutuhkan pemeriksaan screening guna mengurangi mortalitas, morbiditas, serta beban keuangan negara. Hal itulah yang mendorong pentingnya skrining HBV dan HIV Pranikah bagi Calon Pengantin (Catin). Perbedaan kebijakan dan pelaksanaan program membuat kebijakan ini tidak maksimal. Beberapa kendala seperti budaya, pendidikan, ekonomi, hingga stigmatisasi menjadikan hambatan dalam pelaksanaan program. Penelitian tinjauan Pustaka ini dilakukan untuk menelaah sikap dan perilaku skrining HIV serta HBV pranikah bagi calon pengantin. Sebanyak 6 jurnal bersumber pubmed dan google scholar ditelaah setelah melalui skrining kriteria inklusi: Jurnal terbitan tahun 2016 – 2023, Berbahasa Inggris atau Indonesia, dapat diakses secara full text. Hasil tinjauan menunjukkan cukup tingginya angka kesukarelaan catin terhadap pengujian HBV dan HIV, walaupun angka tersebut dapat dimaksimalkan melalui edukasi dan konseling pranikah terhadap penularan guna meningkatkan keyakinan. Usia dewasa, pendidikan tinggi, level ekonomi, hingga laki-laki menunjukkan hasil pemahaman serta kesukarelaan terhadap tes HIV dan HBV yang lebih tinggi. Keengganan melakukan tes cenderung diakibatkan ketidaksiapan dalam menghadapi hasil (stigmatisasi) dan pengobatan paska tes. Diperlukan dukungan dan sosialisasi baik oleh teman, keluarga, ataupun institusi Pendidikan/Kesehatan. Beberapa faktor terkuat dalam memotivasi pemeriksaan Hepatitis B dan HIV pranikah ialah pengetahuan, kepercayaan, norma, penjaminan kerahasiaan, hingga biaya dikeluarkan. Sehingga, kendala berupa keengganan dapat teratasi melalui hal-hal tersebut.
Pengaruh Endorphin Massage terhadap Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Post Partum di RSUD Ratu Aji Putri Botung: Effect of Endorphin Massage on Smooth Milk Productionto A Post Partum Mother at Ratu Aji Putri Botung Hospital Rini Septianasari; Moneca Diah Listiyaningsih
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 6 No. 1 (2024): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v6i1.401

Abstract

Coverage of exclusive breastfeeding in Penajam Paser Utara district in 2021 is 31.8% of the target of 75%, so coverage of exclusive breastfeeding has not been met. not enough. One of the non-pharmacological treatments to increase breast milk is by doing endorphin massage to increase milk production so as to provide the comfort and relaxation that postpartum mothers really need.To determine the effect of endorphin massage on the smooth production of breast milk in post partum mothers at Ratu Aji Putri Botung Hospital. This study used a type of quantitative research method with a pre-experimental approach, namely one group pretest-posttest design. The population in this study were all post partum mothers as many as 30 respondents in June. The sample in this study was part of the total population of 15 respondents post partum mothers 2 days that meet predetermined criteria. The sampling technique used purposive sampling. Observation sheet data collection instrument, statistical test used Wilcoxon Matched Pairs Sign Test. Based on the results of statistical tests using the Wilcoxon test that the p-value is 0.000 and 0.001 or less than 0.05 which means that the p-value < α. So it can be concluded that there is an effect of endorphin massage on the smooth production of breast milk in post partum mothers at Ratu Aji Putri Botung Hospital. The conclusion from this study is that there is an effect of Endorphin Massage on the smooth production of breast milk because there is a significant difference between the smooth production of breast milk before and after treatment.   ABSTRAK Cakupan ASI Esklusif di kabupaten Penajam Paser Utara pada  tahun 2021 sebesar 31,8% dari target 75 % sehingga cakupan ASI Esklusif belum tepenuhi.Penyebab kegagalan pemberian ASI esklusif tersebut adalah masalah yang dialami ibu post partum dalam produksi asi salah satunya sindrom asi kurang. Penanganan non farmakologis untuk memperbanyak ASI salah satunya adalah dengan melakukan endorphin massage untuk meningkatkan produksi ASI sehingga memberikan kenyamanan dan relaksasi yang sangat dibutuhkan ibu nifas. Untuk mengetahui pengaruh endorphin massage terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu post partum di RSUD Ratu Aji Putri Botung. Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan pre eksperimen yaitu one group pretest-posttest design.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum sebanyak 30 responden pada bulan Juni.Sampel pada penelitian ini sebagian dari jumlah populasi 15 responden ibu post partum 2 hari yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.Teknik pengambilan sampel menggunakan purposivesampling. Instrumen pengumpulan data lembar observasi,uji statistic yang digunakan Wilcoxon Matched Pairs Sign Test. Berdasarkan hasil uji statistic menggunakan ujiWilcoxon bahwa p-value 0,000 dan 0.001 atau kurang dari 0.05 yang berarti bahwa p-value< α. Sehinggadapatdisimpulkan ada pengaruh endorphin massage terhadap kelancaran produksi ASI pada ibupostpartumdi RSUD Ratu Aji Putri Botung. Kesimpulan dari penelitian ini adalahAda pengaruh Endorphin Massage terhadap kelancaran produksi ASI karena ada perbedaan yang signifikan antara kelancaran produksi ASI sebelum dan sesudah perlakuan.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. EA Umur 31 Tahun G2P1A0 dengan KEK dan Anemia Sedang Rini Septianasari; Sofiyanti, Ida
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care (COC) is continuous care from pregnancy to family planning (KB) as an effort to reduce the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). The aim of this research is to provide midwifery care to Mrs. EA comprehensively starting from pregnancy, maternity, postpartum, newborns, neonates and family planning. The type of research used is descriptive, with a case study approach. The sample used was a third trimester pregnant woman, gestation age 29 weeks 1 day, G2P1A0. In this care, the author collected data through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliography studies. This research was conducted in May-September 2024. From the results of providing pregnancy care, problems were found, namely that the mother experienced moderate anemia and CED during pregnancy, so she was given Fe tablets as needed and motivated the mother to consume food with balanced nutrition and high iron. postpartum has no problems. During the care of the newborn, everything was found to be within normal limits, SHK examination and baby massage were carried out. Meanwhile, under KB care, Mrs. EA decided to use progestin birth control pills.   Abstrak Asuhan Continuity of care (COC) merupakan asuhan secara berkesinambungan dari hamil sampai dengan keluarga berencana (KB) sebagai upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Tujuan penelitian ini mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. EA secara komprehensif mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir, neonatus dan KB.Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif, dengan pendekatan studi kasus (Case Study). Sampel yang digunakan adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 29 minggu 1 hari, G2P1A0. Dalam asuhan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-September 2024. Dari hasil pemberian asuhan kehamilan ditemukan masalah yaitu ibu mengalami anemia sedang dan KEK pada kehamilan sehingga diberikan tablet Fe sesuai kebutuhan dan memotivasi ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan tinggi zat besi.Selama persalinan sampai dengan nifas tidak mengalami masalah. Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan semua dalam batas normal, dilakukan pemeriksaan SHK dan Pijat Bayi. Sedangkan pada asuhan KB Ny. EA memutuskan untuk menggunakan KB Pil Progestin.