Noviyani, Feni
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) Pada Ny “S” Umur 25 Tahun di Klinik Rahayu Noviyani, Feni; Moneca Diah Listiyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The maternal mortality rate in Central Java Province in 2019 was 359 cases, a decrease compared to the number of maternal death cases in 2018 which was 421 cases. Thus, the maternal mortality rate of Central Java Province decreased from 78.6 per 100,000 live births in 2018 to 76.9 per 100,000 live births in 2019 (Central Java Health Profile 2019). According to the Central Bureau of Statistics Semarang Regency in 2020, the maternal mortality rate rose again in 2020 the maternal mortality rate increased by 25 cases, compared to 2019 which was only 9 people. The cause of death occurred at the time of the mother hami 5 cases. Causes by maternity mothers 8 cases, caused by bleeding 3 cases, by preeclampsy / eclampsia 4 cases, 1 heart disease and the most maternal deaths caused by postpartum mothers, namely as many as 12 cases, namely those caused by postpartum hemorrhage 6 cases, infection 3 cases, covid-19 virus 3 cases (Dinkes Kab. Semarang, 2020). The type of research method (implementation of the final project) used is Case Study (Case Study). The method used by the author is to use case studies by taking the case of II trimester pregnant women with a minimum gestational age of 13-40 weeks. The care provided is comprehensive care ranging from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, and neonates. After doing the care has provided comprehensive obstetric care starting from pregnant women, maternity, postpartum, babies and the results are pregnant normally, maternity normally, babies with normal, and up to birth control. There is no gap between theory and case in Comprehensive Midwifery Care at Mrs. S and By. Mrs. S at Rahayu Clinic.   Abstrak Angka  Kematian   Ibu   di   Provinsi   Jawa   Tengah   pada  tahun  2019 sebanyak 359 kasus, mengalami penurunan dibandingkan jumlah kasus kematian  ibu  pada tahun 2018  yaitu  sebanyak  421 kasus. Dengan demikian, angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan dari 78,6 per100.000 kelahiran hidup di tahun 2018 menjadi 76,9 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2019 (Profil Kesehatan Jawa Tengah 2019). Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang Tahun 2020, Angka kematian ibu kembali naik pada tahun 2020 angka kematian ibu meningkat yaitu 25 kasus, dibandingkan dengan tahun 2019 yang lalu yang hanya 9 jiwa. Penyebab kematian terjadi pada saat ibu hami 5 kasus. Penyabab oleh ibu bersalin 8 kasus, disebabkan oleh perdarahan 3 kasus, oleh preeklamsi/eklamsia 4 kasus, 1 penyakit jantung dan yang terbanyak kematian ibu sebabkan oleh ibu nifas yaitu sebanyak 12 kasus yaitu yang disebabkan oleh perdarahan postpartum 6 kasus, infeks 3 kasus, virus covid-19 3 kasus (Dinkes Kab. Semarang, 2020). Jenis metode penelitian (pelaksanaan tugas akhir) yang digunakan adalah Study penelahan kasus (Case Study). Metode yang digunakan penulis yaitu menggunakan studi kasus dengan cara mengambil kasus ibu hamil trimester II dengan usia kehamilan minimal 13-40 minggu. Asuhan yang diberikan adalah asuhan secara komprehensif mulai dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan neonatus. Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Tidak terdapat kesenjagan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. S dan By. Ny. S di Klinik Rahayu.
Mmd Praktik Pengkajian Keluarga Dusun Jetis RW 06 Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah Clara Laura; Noviyani, Feni; Hartini; Kusuma Intan Setianing Fifit; Nurul Amalia Hidayantika; Nurul Fadilah; Prisma Linda; Ari Widyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Family Assessment Practice (FAP) is one of the student activities that must be carried out which is a form of real work in providing Community Midwifery Care Services. The aim of Family Assessment Practice (FAP) is that students are expected to be able to identify, plan, prioritize, implement and evaluate the management of community midwifery services using community movement and empowerment techniques as well as educational approaches for individuals, families, special groups or certain communities in achieving the SDGs. Benefits: Being able to get to know the culture and customs of the people in the work area of Leyangan RW 06 Hamlet on a daily basis. In implementing this community midwifery practice, the assessment is carried out by means of direct interviews and secondary data collection. Based on the study data, there were 49 toddlers who attended routine posyandu for TB/BB measurements. Of the 49 toddlers, 6 (12.2%) toddlers experienced stunting. Counseling is very important, but what is even more important is the level of attendance of the community itself, therefore when providing counseling it is necessary to pay close attention to their activities or type of work to ensure the level of attendance. . With the implementation results obtained, there were 6 toddlers covered by posyandu Rw. 06 experienced stunting. From the results of the study of 16 mothers of toddlers at posyandu with post-test results of 75%, they were aware of stunting. This suggests and requires refreshing of cadres on the proper and correct use of anthropometric equipment. It is hoped that with this there will be cooperation with community health centers. It is hoped that Leyangan Village, especially Rw. 06 can increase awareness of parents/caregivers in participating in posyandu for toddlers, and it is hoped that cadres and midwives will be more active in providing health information to the community, especially parents/caregivers   Abstrak Praktik Pengkajan Keluarga (PPK) merupakan salah satu kegiatan mahasiswa yang harus dilaksanakan dimana suatu bentuk kerja nyata dalam memberikan Pelayanan Asuhan Kebidanan Komunitas. Tujuan Praktik Pengkajan Keluarga (PPK) diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi, merencanakan, memprioritaskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi manajement pelayanan kebidanan komunitas dengan teknik pergerakan dan pemberdayaan masyarakat serta pendekatan edukasi pada individu, keluarga, kelompok khusus ataupun pada komunitas tertentu dalam mencapai SDG’s. Manfaat Mampu mengenal budaya, dan adat kebiasaan masyarakat, diwilayah  kerja Dusun Leyangan RW 06 sehari-hari. Dalam pelaksanaan praktik kebidanan komunitas ini pengkajian  dilakukan dengan cara wawancara langsung, dan pengambilan data sekunder. Berdasarkan data pengkajian terdapat 49 balita yang mengikuti posyandu rutin untuk pengukuran TB/BB. Dari 49 balita terdapat 6 (12,2%) balita mengalami stunting. Penyuluhan sangat penting, tetapi lebih penting lagi adalah tingkat kehadiran masyarakat itu sendiri, karenanya ketika akan memberikan penyuluhan perlu diperhatikan dengan seksama aktifitas atau jenis pekerjaan mereka agar terjamin tingkat kehadirannya. . Dengan hasil implementasi yang didapatkan terdapat hasil 6 balita cakupan posyandu Rw. 06 mengalami stunting  Dari hasil pengkajian 16 ibu balita pada posyandu dengan hasil prites postes 75% Telah mengetahu Stunting. Hal ini menyarankan dan perlu adanya refreshing kader pada penggunaan alat antopometri yg baik dan benar diharap dengan ini ada kerja sama dengan puskesmas. Diharapkan Desa Leyangan khususnya Rw. 06 dapat meningkatkan kesadaran orang tua/ pengasuh  dalam ikut serta posyandu balita, serta diharapkan Kader dan Bidan lebih aktif memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat khususnya orangtua/pengasuh.