Munasifah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengabdian Masyarakat Pemberdayaan Masyakarat dalam Meningkatkan Nafsu Makan Melalui Pijat Tui Na di RW II Desa Kalirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang Bq. Yulia Sri A; Munasifah; P. R, Arina Manasika; Rahmadhani, Tesa Dwiputri; Atika Rizki Suryani; Andy Ulmi Aprilani; Agan Sridewi; Moneca Diah Listiyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community is a collection of people who have at least one characteristic in common such as geography, occupation, ethnicity, interests and others. Alternative complementary medicine is non-conventional treatment aimed at improving public health status including promotive, curative, preventive and rehabilitative efforts. Public health can be improved by providing information about  health  through  counseling  activities.  Providing information during pregnancy, childbirth, postpartum can increase the mother's knowledge so that it influences her behavior  in  the  care  of  pregnancy,  childbirth  and postpartum. In community service activities there are health problems related to toddlers. Toddlers are children under the age of 5 years who have the characteristics of being 1-3 years old and preschool children (3-5 years).. During this period children are also vulnerable to high morbidity because are more likely to get sick, which can cause a decrease in appetite. Toddlers need three things for optimal growth and development, namely nutrition (nurture and environment), affection (affection) and sharpness (stimulation). The eating habits of 1 year old babies are mostly passive, usually this problem appears at the age of 1 year. Loss of appetite is often caused by subsequent eating disorders. the occurrence of eating difficulties. This is because at that age children can choose the foods they like and only the foods they like. Difficulty eating in children has a negative impact on children. This effect not only affects health, but also affects daily activities as well as children's growth and development. The consequences of eating difficulties include malnutrition. Efforts to overcome eating difficulties in toddlers are carried out using non-pharmacological methods through tui na massage. Implementation          is          by        counseling       about complementary therapies in midwifery services, namely prenatal yoga, breast care, oxytocin massage. This activity involved health workers from the Jenar Village Midwife and the community, especially pregnant  women  and postpartum women. This community was carried out in Jenar Village, Jenar District, Sragen Regency. implementation time in November 2022. Participants in this Community activity were catin women with a total of 1 person, pregnant women with a total of 16 people, toddlers with a total of 98 people and postpartum mothers with a total of 1 person. The activity is carried out in stages (1) providing an explanation of the purpose of the activity; (2) provide education about complementary therapies and their benefits for maternal health (3) train pregnant women and postpartum mothers to do prenatal yoga, and breast care, oxytocin massage (4) provide explanations of knowledge about pregnancy planning to prospective brides (5) provide explanations and education about stimulation of growth and development in toddlers. The activity showed that there was an increase in the knowledge of the bride and groom regarding pregnancy planning, mothers of toddlers regarding stimulation of child growth and development, pregnant women and postpartum mothers about complementary therapy, after counseling and education for prospective brides and toddlers, then prenatal yoga, breast care and oxytocin massage for pregnant women and postpartum women who feel that there are benefits for physical and psychological health. After carrying out this community activity, there was an increase in public knowledge, especially prospective brides, mothers under five, pregnant women, postpartum mothers about counseling on pregnancy planning, stimulation of growth and development in children, classes for pregnant women, prenatal yoga, counseling for postpartum mothers, breast care, oxytocin massage, and after counseling the bride and groom, mothers of toddlers, pregnant women, postpartum mothers want to take part in this community activity.   Abstrak Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat terdapat permaslahan kesehatan terkait dengan balita, Balita merupakan anak di bawah usia 5 tahun yang memiliki ciri-ciri berusia 1-3 tahun dan anak prasekolah (3-5 tahun).. Pada masa tersebut anak juga rentan terjadi morbiditas tinggi karena lebih cenderung sakit, yang dapat menyebabkan penurunan nafsu makan. Balita membutuhkan tiga hal untuk tumbuh kembang yang optimal, yaitu nutrisi (pengasuhan dan lingkungan), kasih sayang (kasih sayang) dan ketajaman (stimulasi) Kebiasaan makan bayi usia 1 tahun kebanyakan pasif, biasanya masalah ini muncul pada usia 1 tahun. Kehilangan nafsu makan sering kali disebabkan oleh gangguan makan selanjutnya. terjadinya masalah kesulitan makan. Hal ini disebabkan pada usia tersebut anak sudah bisa memilih -milih makanan yang disukainya dan hanya makanan yang disukai. Kesulitan makan anak berdampak negatif pada anak. Efek ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan, tetapi juga mempengaruhi aktivitas sehari-hari serta pertumbuhan dan perkembangan anak. Konsekuensi dari kesulitan makan antara lain malnutrisi, upaya dalam mengatasi kesulitan makan pada balita dilakukan dengan cara non farmakologi melalui pijat tui na. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat  dengan memberikan penyuluhan tentang terapi komplementer Pijat Tui na pada balita  Kegiatan ini melibatkan tenaga kesehatan Bidan Desa Kalirejo dan masyarakat khususnya Ibu yang memiliki balita,  Komunitas ini dilakukan di Desa Kalirejo Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. waktu pelaksanaan pada bulan Desember tahun 2023. Peserta kegiatan Komunitas ini adalah ibu hamil jumlah 1 orang, balita dengan jumlah 17 orang. Kegiatan dilakukan dengan tahapan (1) memberikan penjelasan tentang tujuan kegiatan; (2) memberikan edukasi tentang terapi komplementer dan  manfaatnya bagi Kesehatan ibu dan Balita (3) melatih balita melakukan pijat Tui na,(4) memberi penjelasan pengetahuan tentang pijat tui na dalam meningkatkan nafsu makan pada balita, Kegiatan menunjukkan ada peningkatan pengetahuan setelah diberikan  pendidikan  kesehatan       pada ibu hamil dalam mengurangi nyeri pungung dan balita tentang manfaat pijat Tui na untuk meningkatkan nafsu makan, setelah dilakukan penyuluhan dan edukasi untuk ibu hamil dan balita merasakan ada manfaat bagi kesehatan fisik dan psikis. Setelah dilakukan kegiatan komunitas ini terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil dan balita tentang penyuluhan  tentang cara mengurangi nyeri punggung  dan pijat Tui na dalam meningkatkan nafsu makan kemudian ibu dan balita mau mengikuti kegiatan komunitas ini
Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (Coc) pada Ny. Aw Umur 24 Tahun di Klinik Darma Wahyu Agung Munasifah; Moneca Diah Listiyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The maternal mortality rate in Central Java Province in 2019 was 359 cases, a decrease compared to the number of maternal death cases in 2018 of 421 cases. Thus, the maternal mortality rate of Central Java Province decreased from 78.5 per 100,000 live births in 2018 to 76.9 per 100,000 live births in 2019 (Central Java Health Profile 2019). According to the Semarang Regency statistics agency in 2020, The maternal mortality rate rose again to 25 cases, compared to 9 in 2019. The cause of death occurred in pregnant women 5 cases. The causes by maternity mothers are 8 cases, caused by bleeding 3 cases, caused by preeclampsy / eclampsy 4 cases, 1 heart disease and the most maternal deaths caused by postpartum mothers, which are as many as 12 cases, namely those caused by postpartum hemorrhage 6 cases, infection 3 cases, covid-19 virus 3 cases (Dinkes Kab. Semarang, 2020). Midwifery Care Continuity of Care (COC) is a continuous midwifery care given to mothers and babies starting at the time of pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning, with COC care, the development of the mother's condition at any time will be well monitored, besides that continuous care carried out by midwives can make mothers more trusting and open because they already know the giver of care, midwifery care in COC is one of the efforts to reduce Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (AKB) (Diana, 2017). Descriptive and the type of descriptive research used is a case study (Case Study), which is by examining a problem through a case consisting of a single unit. A single unit here can contain one person, a group of residents affected by a problem. Data collection techniques use primary data and primary data. After carrying out care, they have provided comprehensive obstetric care starting from pregnant women, maternity, postpartum, infants and the results are pregnant normally, maternity normally, babies with normal, and up to birth control. There is a gap between theory and case in midwifery comprehensive care in Ny. AW in Klinik Darma Wahyu Agung      Abstrak Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019 sebanyak 359 kasus, mengalami penuratan dibandingkan jumlah kasus kematian  ibu pada tahun 2018 sebanyak 421 kasus. Dengen demikan angka kematian ibu Provins Jawa Tengah mengalami penurunan dari 78,5 per100.000 kelahiran hidup di tahun 2018 menjadi 76,9 per 100:000 kelahiran hidup pada tahun 2019 (Profil Kesehaton Jawa Tengah 2019). Menurut pusat badan statistik Kabupaten Semarang tahun 2020, Angka kematian ibu kembali naik yaitu 25 kasus, dibandingkan dengan tahun 2019 yang lalu hanya 9 jiwa. Penyebab kematian terjadi pada ibu hamil 5 kasus. Penyebab oleh ibu bersalin 8 kasus, disebabkan perdarah 3 kasus, disebabkan preeklamsi/eklamsi 4 kasus, 1 penyakit jantung dan yang terbanyak kematian ibu sebabkan oleh ibu nifas yaitu sebanyak 12 kasus yaitu yang disebebkan oleh perdarahan postpartum 6 kasus, infeks 3 kasus, virus covid-19 3 kasus (Dinkes Kab. Semarang, 2020). Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) merupakan asuhan kebidanan berkesinambungan yang diberikan kepada ibu dan bayi dimulai pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana, dengan adanya asuhan COC maka perkembangan kondisi ibu setiap saat akan terpantau dengan baik, selain itu asuhan berkelanjutan yang dilakukan bidan dapat membuat ibu lebih percaya dan terbuka karena sudah mengenal pemberi asuhan, asuhan kebidanan secara COC adalah salah satu upaya untuk menurunkan Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) (Diana, 2017). Deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berisi satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Teknik Pengumpulan data mengunakan data sekundar dan data primer. Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Terdapat kesenjagan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. AW dan By. Ny. AW di Klinik Dharma Wahyu Agung
Pijat Oksitosin pada Ibu Postpartum sebagai Upaya Meningkatkan Produksi Asi Feni Noviyani; Moneca Diah Listiyaningsih; Munasifah
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i1.3140

Abstract

Breast milk not coming out is a condition where breast milk is not produced or there is little milk production. This is due to the influence of the oxytocin hormone which is not working enough due to the lack of stimulation from the baby's sucking which activates the work of the oxytocin hormone. One of the actions that need to be taken to maximize the quality and quantity of breast milk is back massage. Problems of postpartum mothers in the Sakura Room RST dr. Asmir Salatiga lacks knowledge about how to increase breast milk production with oxytocin massage. The activities were carried out in the Sakura Room, RST. Dr. Asmir Salatiga by providing health education about oxytocin massage as an effort to increase breast milk production. During the health education, oxytocin massage demonstrations were also carried out on 20 postpartum mothers. The instrument used was a questionnaire regarding knowledge of oxytocin massage. Knowledge of postpartum mothers before health education was in the good category of 13 mothers (65%), in the sufficient category of 7 mothers (35%). After health education was carried out, there was an increase in knowledge, namely 20 mothers (100%) mothers with good knowledge about oxytocin massage as an effort to increase breast milk production.This health education activity about oxytocin massage as an effort to increase breast milk production is a means of education and discussion that can provide many benefits for postpartum mothers. Because with this activity, mothers' knowledge about oxytocin massage has increased and they can overcome the problem of inadequate breast milk production that they experience independently by doing oxytocin massage.   ABSTRAK                 ASI tidak keluar adalah kondisi tidak diproduksinya ASI atau sedikitnya produksi ASI. Hal ini disebabkan pengaruh hormon oksitosin yang kurang bekerja sebab kurangnya rangsangan isapan bayi yang mengaktifkan kerja hormon oksitosin. Salah satu tindakan yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas ASI, yaitu pemijatan punggung. Permasalahan ibu postpartum di Ruang Sakura RST dr. Asmir Salatiga adalah kurangnya pengetahuan tentang cara meningkatkan prouksi ASI dengan pijat oksitosin Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di Ruang Sakura , RST. Dr.Asmir Salatiga dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang pijat oksitosin sebagai upaya meningkatkan produkasi ASI. Pada saat melakukan pendidikan kesehatan juga dilakukan demonstrasi gerakan pijat oksitosin pada 20 ibu postpartum. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tentang pengetahuan pijat oksitosin. Pengetahuan ibu postpartum sebelum dilakukan pendidikan kesehatan dalam kategori baik  13 ibu ( 65%), kategori cukup 7 ibu (35%). Pengetahuan setelah dilakukan pendidikan kesehatan terjadi peningkatan pengetahuan yaitu 20  ibu (100%) ibu dengan pengetahuan baik tentang pijat oksitosin sebagai upaya untuk meningkatkan produksi ASI. Kegiatan pendidikan kesehatan tentang pijat oksitosin sebagai upaya meningkatkan produksi ASI  ini menjadi sarana edukasi dan diskusi yang dapat memberikan banyak manfaat bagi ibu postpartum . Karena dengan adanya kegiatan ini pengetahuan ibu  tentang pijat oksitosin mengalami peningkatan dan dapat mengatasi masalah kurang lancarnya produksi ASI yang di alami secara mandiri dengan melakukan pijat oksitosin.