Identitas Kependudukan Digital (IKD) tidak hanya digitalisasi KTP, tetapi juga mendukung pelayanan dokumen kependudukan. Pelaksanaan program IKD di Kabupaten Mojokerto terlihat masih minim. IKD bertujuan meningkatkan efisiensi dan transparansi pelayanan publik, membutuhkan peran aktif masyarakat sebagai aktor dalam interaksi dengan pemerintah. Implementasi IKD di semua tingkatan harus memperhatikan kesiapan masyarakat. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh tingkat kesiapan masyarakat terhadap pelaksanaan program Identitas Kependudukan Digital (IKD) di Kabupaten Mojokerto. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling diperoleh sampel sebanyak 96 orang. Dalam penelitian ini, skala likert 1-5 digunakan untuk menentukan urutan skor yang diberikan. Teknik Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data dalam penelitian adalah uji instrumen penelitian dengan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen, uji Asumsi Klasik dengan uji normalitas. Dilanjutkan dengan pengujian Hipotesis dan Analisis Data dengan Uji Kelayakan Model (uji parsial, uji koefisien determinasi, dan uji regresi linier sederhana). Hasil pengolahan data menggunakan SPSS versi 23. Penelitian ini menemukan bahwa tingkat kesiapan masyarakat sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan program Identitas Kependudukan Digital di Desa Dinoyo. Hal ini terbukti dari hasil analisis data, dimana uji persial menunjukkan nilai T hitung yang jauh lebih tinggi dari T tabel, serta nilai koefisien determinasi yang tinggi, yaitu 0,912. Selain itu, uji regresi linear sederhana menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel partisipasi, dengan nilai F hitung yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kesiapan masyarakat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerapan program Identitas Kependudukan Digital.