Salah satu bidang ekonomi Indonesia yang memiliki banyak potensi untuk merangsang pertumbuhan adalah pariwisata, terutama di daerah-daerah tertentu di Indonesia. Dalam hal pengembangan daerah, organisasi pariwisata sangatlah penting. Mengemas budaya lokal ke dalam festival seperti Festival Budaya Serang dan upacara larung sesaji tahunan di Desa Serang, Kabupaten Blitar, merupakan salah satu cara untuk mempromosikan pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal. Terletak di bagian selatan Kabupaten Blitar, Desa Serang merupakan salah satu tujuan wisata yang populer. Desa wisata Desa Serang terletak di wilayah selatan Kabupaten Blitar. Hal ini terkait erat dengan kenyataan bahwa kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata merupakan sektor yang padat karya dengan berbagai tingkat kualifikasi. Daya tarik wisata di Pantai Serang berkontribusi pada perluasan prospek bisnis dan lapangan kerja di lingkungan sekitar. Dalam rangka menganalisis kebijakan terkait program pengembangan desa wisata berbasis kearifan lokal di Desa Serang, Kabupaten Blitar, maka penelitian ini dilakukan untuk menyusun penelitian dengan judul "Analisis Kebijakan Program Pengembangan Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal di Desa Serang, Kabupaten Blitar". Menurut J. Christopher Holloway, studi ini menggunakan tiga A yaitu atraksi, amenitas, dan aksesibilitas sebagai komponen pengembangan pariwisata. Pendekatan studi yang digunakan adalah kualitatif, yang berarti bahwa data primer dan sekunder digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peristiwa, fenomena, kepercayaan, sikap, dan aktivitas sosial orang dan kelompok. Analisis matriks SWOT adalah metode yang digunakan untuk analisis. Penelitian ini menghasilkan beberapa strategi yang dapat diimplementasikan, termasuk di dalamnya adalah strategi S-O, S-T, W-O, dan W-T. Saran yang muncul dari penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan potensi desa wisata Desa Serang, Kabupaten Blitar.