Pari, Rizfi Faris
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik kimia, mikrob dan daya terima kukis sagu yang diperkaya Spirulina dan rumput laut: Sago cookies enriched with Spirulina and seaweed: chemical, microbial characteristics, and acceptability Pari, Rizfi Faris; Setyaningsih, Iriani; Ramadhan, Wahyu; Tarman, Kustiariyah; Hardiningtyas, Safrina Dyah; Nurhayati, Tati; Desniar, Desniar; Uju, Uju; Aini, Khusnul
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 9 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(9)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i9.44664

Abstract

Kukis merupakan makanan ringan bergluten yang digemari banyak kalangan, dengan kandungan serat dan protein yang rendah. Peningkatan kualitas kukis dengan mengganti terigu menjadi tepung sagu, penambahan Spirulina dan rumput laut merah Eucheuma cottonii dapat mengurangi kadar gluten, meningkatkan kandungan protein dan serat, serta meningkatkan daya tarik. Tujuan penelitian ini menentukan pengaruh penambahan E. cottonii terhadap mutu kukis sagu Spirulina berdasarkan karakteristik kimia, mikrob dan daya terima. Kukis dibuat dengan mencampurkan bahan menggunakan metode creaming (margarin dan gula), whisking (penambahan kuning telur) dan all in (penambahan tepung sagu, Spirulina dan rumput laut). Kukis diuji proksimat, total plate count (TPC), aktivitas air (aw), senyawa bioaktif, angka kecukupan gizi (AKG) dan uji hedonik. Hasil analisis kimia kukis menunjukkan kandungan air dan serat kasar meningkat sebesar 4,32% dan 0,56%. Hasil TPC dalam batas aman berdasarkan SNI (<105). Kukis tergolong makanan kering dengan aw 0,5 dan mengandung senyawa aktif flavonoid, steroid dan saponin. Hasil perhitungan AKG, konsumsi sebanyak 15 g kukis menghasilkan energi total 76 kkal. Hasil penilaian hedonik menunjukkan kukis dengan penambahan E. cottonii dan Spirulina dapat diterima. Secara keseluruhan, penambahan rumput laut dan Spirulina pada kukis meningkatkan gizi dan dapat diterima oleh panelis.
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Warga Desa Babakan melalui Pelatihan Pembuatan Cookies Spirulina Setyaningsih, Iriani; Tarman, Kustiariyah; Hardiningtyas, Safrina Dyah; Pari, Rizfi Faris; Uju, Uju; Ramadhan, Wahyu; Nurhayati, Tati; Desniar
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 1 (2024): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.10.1.76-84

Abstract

Cookies are dry cakes made with flour as the primary baking ingredient. Spirulina platensis was rich in protein, amino acids, glycoproteins, essential fatty acids, polysaccharides, and beta-carotene. Therefore, using sago flour combined with spirulina and seaweed in cookies can increase the nutritional value and produce gluten-free cakes. This training aims to increase knowledge about spirulina, packaging, and product marketing strategies and the skills of Babakan village residents by providing training on making spirulina cookies. This community service activity was conducted by counseling and training on making spirulina cookies in Babakan Village, Dramaga. Counseling activities were carried out to increase knowledge about the potential of spirulina, good packaging, and product marketing strategies, as well as training on making spirulina cookies to improve the skills of Babakan village residents. There were 18 training participants: Family Welfare Empowerment administrators and members. Pre-tests and post-tests were carried out before and after the training activities regarding the topic provided by the speakers. The achievements of the training activities were seen from an increase in post-test results, which was 60% answered correctly compared to only 40% for the pre-test. The evaluation results of the participant's acceptance of training topics and training speakers had an average of 58 to 69%, respectively, perfect. While the participants's assessment of the training facilities and consumption had an average of 50%, they were good.