Penelitian ini mengkaji penerapan green marketing pada UMKM King Geprek yang berada di Kabupaten Probolinggo sebagai bentuk dukungan terhadap praktik bisnis berkelanjutan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif untuk mengeksplorasi bagaimana elemen-elemen bauran pemasaran (7P) seperti: product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence tersebut dapat diterapkan dalam konteks ramah lingkungan (green marketing). Hasil penelitian menunjukkan bahwa King Geprek telah menerapkan beberapa aspek green marketing, seperti penggunaan pencahayaan alami dalam tempat makan, pengelolaan limbah produksi, dan penggunaan alat makan yang dapat didaur ulang. Namun, pemahaman dan konsistensi pelaksanaannya tersebut masih terbatas. Beberapa penghambat yang dihadapi antara lain kurangnya edukasi tentang konsep green marketing dari sumber daya manusia, keterbatasan anggaran untuk investasi ramah lingkungan, serta rendahnya kesadaran konsumen terhadap pentingnya produk berkelanjutan. Hal ini menghambat optimalisasi strategi pemasaran hijau secara menyeluruh dan berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan perlunya penguatan strategi komunikasi yang menekankan nilai keberlanjutan kepada konsumen secara berkesinambungan. Selain itu, dukungan dari pemerintah daerah maupun lembaga pendamping sangat diperlukan untuk memberikan pelatihan, pendanaan, serta asistensi berkelanjutan kepada pelaku UMKM. Dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan dukungan eksternal yang memadai penerapan green marketing pada UMKM dapat lebih efektif dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan.