Sekolah berperan penting dalam membekali siswa dengan kreativitas dan kecakapan hidup yang dibutuhkan dalam hidup. Tidak semua lulusan SMA melanjutkan ke perguruan tinggi, dan di SMA N 1 Sumberlawang persentase siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi kurang dari 20% per tahun. Oleh karena itu, penting untuk melatih siswa dalam kecakapan hidup dan menanamkan jiwa kewirausahaan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana pendidikan kewirausahaan dilaksanakan di SMAN 1 Stabat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala sekolah, guru, dan koordinator proyek di SMAN 1 Stabat, analisis dokumen perencanaan proyek, dan tinjauan literatur. Validitas data diperkuat melalui triangulasi sumber dan metode. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan di SMAN 1 Stabat dilaksanakan melalui kegiatan kokurikuler dalam bentuk proyek yang fokus pada pengembangan kearifan lokal. Tema proyek kewirausahaan adalah kewirausahaan berbasis kearifan lokal. Proyek kewirausahaan melibatkan siswa dalam mengidentifikasi permasalahan dunia nyata, berkolaborasi untuk menciptakan solusi, serta merancang, membuat dan memamerkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Strategi ini membantu siswa mengembangkan kreativitas, keterampilan dalam menciptakan produk fisik serta ide, dan jiwa kewirausahaan.